TRIBUNNEWS.COM – Mantan juara dunia Formula satu, Kimi Raikkonen berani buka-bukaan mengungkapkan alasan mengapa dia memutuskan untuk meninggalkan tim Lotus ke Ferrari musim depan. Alasannya tim Lotus belum membayar gajinya sampai saat ini.
Alasan finansial inilah yang membuatnya memutuskan kembali bergabung tim Kuda Jingkrak. Ia mengungkapkan itu pada saat jumpa pers menjelang digelarnya balapan F1 Singapura, Jumat (20/9/2013).
Meski di klasemen pembalap Raikkonen tertinggal jauh dari pembalap Red Bull, Sebastian Vettel namun Raikkonen menjadi pembalap yang lebih mendapat perhatian selama beberapa hari terakhir. Ini terkait dengan pengumuman tim Ferrari yang kembali merekrut Kimi Raikkonen dan diduetkan dengan Fernando Alonso untuk musim 2014 mendatang.
"Sangat jelas alasan kenapa saya meninggalkan tim adalah karena masalah tim dalam hal keuangan," kata Kimi Raikkonen seperti dilansir AFP. "Saya suka balapan, tak masalah balapan itu dilakukan untuk tim apa pun. Kalau masalah kenapa mereka menghadapi masalah dengan keuangan itu Anda perlu tanyakan itu kepada tim," katanya.
"Dan dengan semua masalah yang mereka hadapi sekarang ini, Saya jadi tidak mendapatkan bayaran gaji saya. Ini hal yang tidak menyenangkan tapi saya akan berusaha terus untuk membantu tim sebisa yang saya lakukan. Saya suka balapan," kata Raikkonen.
Setelah membuat pernyataan tersebut, Raikkonen tak memperpanjang komentarnya lagi terkait masalah ini secara detail. Namun berdasarkan laporan yang beredar, Lotus sempat gagal melakukan pembayaran kepada Raikkonen, pembalap yang berpengalaman jadi juara dunia di musim 2007 itu.
Sementara itu seperti dilansir Autosport, pembalap Finlandia itu sempat meminta jaminan uang sebagai syarat dia bisa tetap bertahan di tim Lotus tahun depan. Namun pembayaran gajinya tetap telat.
Komentar Raikkonen terkait alasannya dia pindah ke Ferrari tahun depan itu tak akan mengubah status Raikkonen di musim 2014. Dia tetap akan menjadi pembalap Ferrari lagi dan berduet dengan Fernando Alonso, pembalap yang sama-sama berpengalaman jadi juara dunia Formula 1.
Dengan bergabungnya Raikkonen-Alonso menandai momentum baru Ferrari menggunakan dua pembalap juara dunia. Terakhir kali Ferrari memiliki duet pembalap yang sama-sama berpengalaman jadi juara dunia terjadi di musim 1953.
Sementara itu meski ada banyak pihak yang meramalkan bakal terjadi gesekan antara Raikkonen dengan Alonso pada tahun depan karena mereka sama-sama pembalap elit, Raikkonen tak menghiraukannya. Dia malah merasa yakin bersama Alonso bisa menciptakan suasana yang harmonis di tim yang bermarkas di Maranello itu.
"Saya tak melihat alasan kenapa kami dianggap tak akan bisa bekerja sama. Kami sudah sama-sama dewasa untuk menyadari apa yang akan kami lakukan. Dan tim juga telah melakukan hal yang benar untuk membuat semuanya berjalan dengan baik," katanya.
"Jika memang suatu saat adalah masalah, Raikkonen yakin dia dengan Alonso bisa mendiskusikannya untuk mencari pemecahan masalah. Kondisinya tidak seperti ketika kita masih berusia 20-tahunan lagi. Saya mungkin saja bisa salah, waktu lah yang nanti akan membuktikannya. Tapi saya sangat yakin semuanya akan baik-baik saja," katanya.
Tentu saja dalam kompetisi balapan F1 bakal ada pertarungan seru di sirkuit balapan dan bisa saja ada hal yang salah terjadi, tapi dia yakin dia bersama Alonso di Ferrari akan tetap menjalani hubungan yang baik-baik saja. (Tribunnews.com/mba)