News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Singky Soewadji dan Prestise Berkuda Jatim

Editor: Toni Bramantoro
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Singky Soewadji dan Roy Suryo

Mungkin pula wajar jika otoritas olahraga Jatim menyerahkan tanggung-jawab prestasi olaheraga berkuda mereka di PON 2016 tersebut pada Singky Soewadji, mengingat reputasinya di masa lalu. Akan tetapi, dengan mencermati apa yang sudah lebih dulu dilakukan daerah lain, tugas dan tanggung-jawab seorang Singky Soewadji sungguh tidak ringan.

Untuk bisa berbicara dalam perebutan 10 set medali di equestrian, misalnya, paling tidak Singky harus merekrut sebanyak 12 atlet tunggang serasi dan lompat rintangan, yang mesti dipersiapkan di nomor perorangan dan beregu. Coba bayangkan, perkiraan dana yang dibutuhkan. Atlet harus dikontrak sejak dini, menerima bayaran bulanan.

Dan untuk kudanya? Itu lain lagi. Dana yang dialokasikan untuk kuda tentunya lain lagi, karena kuda itu sendiri dibeli dengan harga tidak murah. Seekor kuda dari turunan yang baik harganya bisa mencapai di atas Rp 500 juta rupiah. Belum lagi kuda impor, bisa diatas Rp 1 miliar.

Memang bisa saja untuk kuda, diperlakukan sewa. Namun, harga sewa kuda dengan durasi waktu tiga tahun hingga kelangsungan PON XIX itu sendiri tentunya akan tetap tinggi. Perbedaan antara membeli dan menyewa bisa saja tidak terpaut jauh.

"Karena itu memang tidak mudah untuk merekrut atlet berkuda," kata Singky yang dihubungi pada kesempatan terpisah. Walau demikian, ia mengaku tidak lantas patah semangat. Ia menempatkan kepercayaan yang diberikan pimpinan KONI Jatim sebagai sebuah kehormatan.

"Saya dipercaya untuk turut berjuang meningkatkan prestise olahraga Jatim, dan itu harus saya perjuangkan secara maksimal," katanya.

Singky juga percaya jika pimpinan KONI Jatim bisa memahami beratnya tanggung-jawab yang diembannya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini