TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Umum Pengprov Pordasi DKI Jaya Herlan Matsudi, menegaskan, tidak ada atlet berkuda DKI Jaya yang pindah ke Jawa Timur.
"Yang sudah direkrut DKI belum ada yang pindah," tegas Herlan Matsudi kepada Tribunnews.com Minggu (6/10/2013) malam.
Herlan, yang menjadi calon kuat manajer tim berkuda DKI Jaya ke PON XIX-2016, menyatakan, kalaupun ada atlet berkuda DKI Jaya yang sudah memutuskan menerima pinangan KONI Jatim, bisa dipastikan jika atlet/rider tersebut belum direkrut kontingen DKI.
"Kecuali memang mereka belum direkrut. Artinya belum ada ikatan," ungkap Herlan.
Salah satu tokoh senior olahraga berkuda ini juga mengatakan, sudah melakukan 'pengecekan'.
"Pokoknya, yang sudah direkrut belum ada yang menyatakan pindah," ujar Herlan.
Terberitakan sebelumnya keberhasilan Ketua Harian KONI Jatim Dhimam Abror Djuraid dan pimpro berkuda PON Jatim Singky Soewadji ke Bandung. Dari 'kunker' sejak Jumat lalu hingga Minggu siang tadi, duet Abror dan Singky sukses menggaet sebanyak 15 atlet/rider.
Dari 15 rider itu, "Lima diantaranya asal DKI Jaya, delapan Jabar dan dua asal Surabaya," ujar Singky, gembira.
GAIRAH DAERAH
PON XIX memang baru akan digelar tiga tahun dari sekarang. Akan tetapi, kegairahan daerah-daerah menyambut persaingan berbagai cabor potensial di PON 2016 tersebut sudah ditunjukkan jauh-jauh hari.
Untuk berkuda, yang memperebutkan 20 medali--10 dari equestrian dan 10 dari pacuan--DKI Jaya, Jabar, Kalsel, dan Sumbar, disebut-sebut sudah hampir setahun ini mengikat 'rider-rider' dan atlet pacu potensial.
DKI Jaya, seperti dikemukakan Herlan, sudah mengikat sebanyak 20 'rider' yang kini diikutkan dalam pelatda jangka panjang.
"DKI tak perlu khawatir," komentar Ketua Umum PP Pordasi yang juga pemilik Aragon stable, Muhammad Chaidir Saddak.
"Kalau memang rider-rider mereka sudah diikat, sulit dong bagi mereka untuk mengingkari kontraknya," jelas Eddy Saddak.