News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pacuan Kuda Jateng Derby

Eddy Saddak Puji Zusi Eclipse

Editor: Toni Bramantoro
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Eddy Saddak dan keluarga

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Keberhasilan 'Zusi Eclipse' memenangi kelas bergengsi 'Derby' pada Kejuaraan Pacuan Kuda 'Jateng Derby' di Tegalwaton, Salatiga, menuai pujian dari Ketua Umum PP Pordasi H.Mohammad Chaidir Saddak, MBA.

Kendati demikian, Eddy Saddak menilai bahwa 'Zusi Eclipse' memang pantas merebut gelar juara nomor puncak kejuaraan tersebut karena penampilannya yang konsisten.

"Zusi Eclipse bulan lalu juga juara di Pulomas, dan dia bisa memperlihatkan kemajuannya yang sangat baik sehingga berhasil merebut gelar lagi di sini. Selamat untuk Eclipse Stable," ungkap Ketum PP Pordasi itu, Minggu (19/1/2014) dari arena pacuan kuda Tegalwaton, Salatiga, Jateng.

'Zusi Eclipse' menyisihkan sepuluh peserta lainnya untuk menembus finis pertama kali pada perlombaan berjarak 1600 meter. Kuda yang ditunggangi joki M .Soleran ini mengoleksi hadiah uang terbesar dari total hadiah Rp 100 juta khusus untuk nomor 'Derby' ini.

Uniknya, hadiah uang tersebut disumbangkan oleh Eclipse Stable sendiri. Dengan demikian, Eclipse Stable pantas merasa berbangga karena alokasi terbesar dari total hadiah itu direbut oleh kudanya sendiri.

'Zusi Eclipse' adalah salah satu kuda milik Ir. Imam Hartono dari Eclipse Stable. Kuda betina napas tiga tahun ini adalah salah satu kuda generasi keempat (G4). 'Zusi Eclipse' tercatat baru tiga kali berlomba, dengan hasil dua kali merebut gelar dan sekali gagal masuk tiga besar.

Dia merebut gelar juara yang pertama pada Kejuaraan 'Hari Ibu', 22 Desember 2013 lalu di Pulomas, pada kelas tiga tahun calon derby jarak 1600 meter.

Saat itu, 'Zusi Eclipse' yang ditunggangi joki m.Soleran antara lain menyisihkan Sapu Rata, Dara Bone dan Braga. Zusi jadi juara pertama, Sapu Rata kedua dan Dara Bone ketiga.

Di Tegalwaton, 'Zusi Eclipse' juga kembali bertemu dengan Sapu Rata, Braga, dan Dara Bone, serta tujuh kuda lain yang rata-rata juga bertarung di Pulomas pada kelompok terpisah.

Semula ada 12 kuda yang akan bersaing keras memperebutkan hadiah khusus Rp 100 juta tersebut.

Akan tetapi, Djohar Manik yang menjadi kebanggaaan bersama Tombo Ati Stable (Semarang) dan Aragon (Lembang) terlepas dari 'starting gate' sehingga tidak ikut bertanding.

"Djohar Manik benar-benar kurang beruntung hari ini," tanggap Eddy Saddak, menyikapi kegagalan Djohar Manik berlomba.

Meski begitu, Eddy Saddak mengaku sangat senang karena jalannya perlombaan nomor puncak 'Jateng Derby' tersebut benar-benar seru dan menegangkan.

"Pemenangnya benar-benar pantas diberi selamat karena persaingannya begitu seru," terang Eddy Saddak.

Terkait dengan kiprah kuda-kuda dari Aragon Horse Racing & Equestrian Sports, Eddy Saddak juga tak menyembunyikan kebanggaannya.

"Seperti biasa kuda-kuda dan joki Aragon sudah tampil sangat baik," jelas Eddy Saddak.

Aragon memborong 10 piala, rinciannya lima gelar juara, dua posisi 'runner-up' dan tiga peringkat ketiga.

"Penghargaan yang setinggi-tingginya untuk pelatih, joki, dan groom di Aragon," ucap Eddy Saddak, yang didampingi istri dan kedua putri kembarnya di Tegalwaton. (tb)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini