TRIBUNNEWS.COM - Hanya ada tiga pembalap yang mampu melakukan comeback defisit ketertinggalan poin pada balapan terakhir dalam perburuan gelar juara dunia MotoGP. Francesco 'Pecco' Bagnaia bisa si paling istimewa.
Dalam sejarah MotoGP, tidak sembarang pembalap yang mampu comeback dalam pertarungan menjadi yang terbaik.
Ketiga pembalap itu adalah Wayney Rainey, Nicky Hayden, dan Jorge Lorenzo. Dan kini, Pecco Bagnaia bisa menjadi pembalap yang keempat, meski secara peluang kecil terjadi.
Perburuan gelar juara dunia MotoGP 2024 menyisakan pembalap Pramac Prima Racing, Jorge Martin dan rider andalan Ducati Lenovo Team, Pecco Bagnaia.
JM89 berbekal 3 kemenangan, sementara duduk di puncak klasemen dengan nilai 485. Pembalap asal Madrid, Spanyol ini unggul 24 angka dari Pecco di urutan kedua.
Posisi Bagnaia tidak diuntungkan dalam hal ini karena MotoGP 2024 menyisakan satu seri, yakni Grand Prix Barcelona di Sirkuit Catalunya yang digelar 15-17 November.
Andai JM89 memenangkan balapan sprint race GP Barcelona, maka dipastikan Pecco gagal menjaga statusnya sebagai juara bertahan.
Bahkan sapu bersih kemenangan sprint + main race GP Barcelona belum bisa menjamin Pecco finis di atas Martin pada klasemen akhir.
Suamo Domizia Castagnini membutuhkan 'bantuan' pembalap lain, untuk setidaknya menempatkan JM89 finis di luar tiga besar.
Peluang untuk Pecco Bagnaia juara dunia MotoGP 2024 memang tidak bisa dikatakan tertutup. Dan faktanya, pembalap yang mampu menjungkirbalikkan posisi di klasemen akhir pada balapan pamungkas benar adanya.
Hanya ada tiga pembalap sebelumnya yang mampu membalikkan defisit di seri terakhir yang merebut gelar juara dunia kelas primer Grand Prix.
Baca juga: Isu Sabotase Berembus di Perebutan Juara Dunia MotoGP 2024, Ducati Jail ke Jorge Martin
Yang pertama adalah Wayne Rainey pada musim 1992.
Sempat tertinggal hingga 65 poin dari Mick Doohan (Honda), Rainey menemukan momen untuk bangkit ketika legenda asal Australia itu mengalami kecelakaan saat menjalani latihan bebas di Assen, Belanda.
Rainey yang memperkuat Yamaha kemudian memangkas ketinggalan hingga menjadi hanya dua poin dari Doohan saat musim memasuki seri terakhir di Sirkuit Kyalami, Afrika Selatan.