TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ada yang menarik dari pernyataan Ketua Satlak Prima, Suwarno, dalam 'silaturahmi' dengan 13 perwakilan Pengprov PTMSI peserta Munas PTMSI 2014 untuk memilih ketua umum PB PTMSI 2014-2018.
Acara 'temu kangen' Suwarno dengan 13 perwakilan pengprov PTMSI ini dihadiri juga oleh Sekjen KONI Pusat E.F.Hamidy, dan Doddy Iswandi dari Satlak Prima, di arena Munas PTMSI pada Senin (3/2/2014) malam.
Satlak Prima memang berada dibawah naungan KONI Pusat, yang langsung bertindak sebagai tuan rumah dari Munas PTMSI 2014. Munas PTMSI itu sendiri akan dimulai pkl 10.0 WIB Selasa (4/2/2014) ini, dengan agenda utama pemilihan ketua umum dilakukan mulai pkl 13.30 WIB.
Menurut Suwarno yang purnawirawan jenderal AD bintang dua itu, permasalahan organisasi tenis meja dan beberapa cabor lainnya, tak bisa dilepaskan dari kondisi yang terjadi di masing-masing organisasi cabang olahraga itu sendiri.
"Ini karena kebebalan internal," begitu katanya.
Suwarno memang tidak menjabarkan apa yang dimaksudkannya dengan 'kebebalan internal' tersebut, karena sebelumnya secara panjang lebar dia menguraikan sejumlah faktor yang mempengaruhi berfluktuasi-nya pembinaan olahraga di tanah air.
"Saya sendiri baru menyadari kalau permasalahan di organisasi tenis meja ini sudah lama, sejak saya masih berpangkat kolonel" ungkapnya.
Dia menjelaskan, di masa lalu itu, beberapa pemangku kepentingan di PTMSI pernah berkirim surat kepada KSAD Endriartono Sutarto, memintanya untuk memimpin organisasi tenis meja nasional itu.
"Saya sebagai sespri (sekretaris pribadi, red) beliau diminta memberikan saran, dan setelah saya mempelajari apa dan bagaimana organisasi tenis meja ini, saya sampaikan bahwa lebih baik jangan dulu, Pak," demikian antara lain diceritakan Suwarno.
Perbincangan santai dengan pimpinan Satlak Prima ini, yang baru ditunjuk pasca kegagalan Indonesia di SEA Games 2013 Myanmar, dilakukan seusai santap malam dengan sekitar 20-an peserta Munas.
Pertemuan yang berlangsung santai dan informal ini mestinya tersaji dua-arah, karena setelah dia berbicara, ketua Satlak Prima ini memberikan kesempatan kepada para peserta Munas untuk bertanya. Namun, tak ada peserta Munas yang mengajukan pertanyaan.
Padahal, Suwarno yang purnawirawan jenderal AD bintang dua ini sebelumnya menguraikan data terkait kepengurusan organisasi tenis meja provinsi, terutama yang sudah habis masa jabatannya.
Pada kesempatan ini Suwarno tak urung menegaskan kepada 'stakeholder' organisasi tenis meja nasional ini agar memanfaatkan Munas sebagai forum untuk mengevaluasi dan merefleksikan diri secara maksimal, agar kedepannya bisa membangun PTMSI yang kuat, kokoh, dan solid.
"Terus terang saya juga capek kalau harus mengurusi tenis meja terus, karena cabor-cabor lainnya juga butuh perhatian. Marilah kita sama-sama menatap hari depan yang lebih baik, jangan sampai kegagalan di SEA Games Myanmar terulang lagi, apalagi kedepannya kita menghadapi banyak multi-event, dari Asian Games di Incheon Desember 2014, lalu Asian Beach Games dan SEA Games Singapura, Juni 2015," papar Suwarno.
Hingga Senin malam, tidak ada nama lain yang berkibar dalam bursa calon ketua umum PB PTMSI 2014-2018 selain Ketua DPR RI Marzuki Alie. Sebanyak 12 dari 13 perwakilan Pengprov yang sudah hadir memberikan surat pernyataan dukungannya kepada Marzuki Alie, diatas kertas bermeterai Rp 6000. (tb)