News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Rahmat Natsir: Semua Atlet Punya Hak Untuk Membela Nama Bangsa

Editor: Toni Bramantoro
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rahmat Nasir (kiri) dan Denni di Anantya Riding Club, Gunung Putri

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -"Setiap atlet punya hak dan kesempatan yang sama untuk membela nama bangsa di pertandingan internasional, memperjuangkan berkibarnya Merah Putih di ajang multi-event," ungkap atlet berkuda ketangkasan senior Rahmat Natsir, Rabu (12/2/2014) malam.

Rahmat Natsir mengemukakan hal itu menyikapi dinamika yang terjadi dalam pengelolaan kegiatan berkuda ketangkasan.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Equestrian Federation of Indonesia (EFI) mengirim surat pada Equestrian Indonesia (EQINA) mengenai sejumlah persyaratan terkait rencana pergelaran kalender kegiatan bersama EFI dan EQINA yang sudah disepakati sebelumnya.

Dalam surat yang ditandatangani oleh ketua EFI Irvan Jusrizal Gading itu, pertanggal 10 Februari, EQINA sebagai organisasi diminta membubarkan diri.

Disamping itu, EFI juga meniadakan peluang diikutkannya atlet-atlet EQINA dalam pelatnas untuk pembentukan tim berkuda ketangkasan ke Asian Games Incheon, Korsel, 2014 dan SEA Games 2015 Singapura.

Sebelumnya, kesepakatan itu dicapai dalam pertemuan antara ketum EQINA Jose Rizal Partokusumo dan Sekjen EFI Triwatty Marciano dengan Ketua Satlak Prima, Suwarno, pada 29 Januari 2013 di lantai 12 gedung KONI Pusat.

Menyusul pertemuan pertemuan, pada 30 Januari 2013, EQINA mengirimkan daftar nama atlet-atlet EQINA yang dinominasikan untu diikutkan dalam pelatnas AG 2014 dan SEAG 2015 tersebut.

Rahmat Natsir menyatakan, sehubungan dengan hak dan kesempatan bagi setiap atlet untuk membela nama bangsa di pentas internasional itu, semestinya petinggi EFI bisa menepis perbedaan pendapat yang ada.

"Mungkin yang berbeda hanya keyakinan kita, tetapi pastinya kita juga sangat menggebu-gebu untuk dapat mengibarkan sangsaka Merah Putih di berbagai multi-event," tegas Rahmat Natsir, atlet senior sekaligus instruktur di Anantya Riding Club (ARC) Gunung Putri, Bogor.

Sehubungan dengan usulan pembubaran EQINA, Rahmat Natsir menyatakan ketidaksetujuannya.

"Mengingat sejarah kebelakang kalau EQINA ini terbentuk karena para anggotanya merasa tidak diakui oleh EFI dan akhirnya membentuk perkumpulan sendiri," jelas Rahmat Natsir.

"Tujuan terbentuknya EQINA adalah untuk menampung aspirasi anggotanya dan juga terdapat beberapa tujuan lain, seperti pembinaan atlet-atlet untuk masa depan," terang Rahmat Natsir, yang akrab disapa 'RN' itu.

"Sebaiknya para petinggi duduk bersama mencari solusi terbaik agar atlet tidak dikorbankan, dalam hal ini atlet EQINA," tegas RN. (tb)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini