TRIBUNNEWS.COM,SURABAYA - Hingga saat ini, keberadaan lapangan softball Jl Dharmawangsa, Surabaya belum jelas.
Ini membuat atlet dan pelatih softball mengeluh karena mereka tak bisa berlatih maksimal.
Sejak tak bisa digunakan karena direnovasi pada 2012 lalu, para atlet softball tak punya lapangan tetap untuk berlatih.
Para atlet harus berpindah-pindah tempat untuk berlatih softball.
Seperti diungkapkan Komisi Pembinaan Usia Dini Pengkot Perbasasi Surabaya, Danang Sukandar.
Dia mengakui prihatin, karena sampai saat ini tak jelas kapan lapangan softball itu selesai dan dipakai latihan.
"Kami sering berpindah-pindah latihan," jelasnya kepada wartawan, Selasa (26/8/2014).
Diutarakan, selama lapangan softball direnovasi, dia dan atlet softball serta dari klub softball lain, bergantian menyewa lapangan Marinir di Gunungsari, kemudian di bekas lapangan Sekolah Guru Olahraga (SGO), Citraland dan ITS.
Sekali menggunakan lapangan untuk berlatih, uang yang dikeluarkan Rp 150 ribu per dua jam.
Jika latihan dua kali seminggu selama sebulan, maka dana yang dikeluarkan sebesar Rp 1,2 juta.
"Masalahnya, kami tak punya dana banyak untuk menyewa lapangan," terangnya.
Tentunya, dengan tak adanya lapangan permanen untuk berlatih, maka itu akan mengganggu proses pembinaan atlet.
Bahkan, selama lapangan softball itu direnovasi, para atlet tak mampu mengukir prestasi.
"Kami ingin pembenahan lapangan softball ini segera tuntas dan atlet bisa menggunakan lapangan untuk berlatih," paparnya.