TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berbeda dari lomba-lomba serial dunia yang secara regular dikuti Subhan Aksa sejak 2012, kejuaraan dunia FIA 2014 kelas World Rally Championship (WRC) 2 Rally Australia membawa nuansa tersendiri.
Ubang, sapaan Subhan Aksa dijepit lima pereli yang tengah bersaing keras menjadi juara dunia WRC2 2014. Mereka adalah Lorenzo Bertelli (Italia), Ott Tanak (Estonia), Yuriy Protasov (Ukraina), Jari Ketomaa (Finlandia), dan Nasser Al-Attiyah sang legenda Asia asal Qatar.
“Mereka semua gila-gilaan bawa mobilnya karena poin di seri ini sangat penting buat kejuaraan dunia. Apalagi satu sama lain berbeda poin tipis di klasemen sementara. Saya bisa jadi korban jika ikuti irama mereka. Contohnya Tanak,” kata Subhan Aksa dalam keterangan persnya, Jumat (12/9/2014).
Tanak yang menghuni peringkat 2 kejuaraan dunia hanya kalah 3 poin dari Bertelli di puncak klasemen, tapi juga terancam oleh Protasov yang juga beda 3 angka dari Tanak. Masing-masing mengoleksi poin 81, 78, dan 75.
Itu sebab Tanak tampil agresif sejak sesi awal dan sukses memenangi SS4 dan 5, tapi kemudian anjlok di SS6 akibat kerusakan pacuan. Mobilnya kelewat tinggi saat jumping, merusak girboks dan menyulitkan perpindahan gigi. Posisi Tanak anjlok ke urutan 7, yang membuat posisi Ubang naik.
“Buat kita yang memang kalah pengalaman, situasi ini jadi pelajaran menarik. Yakni, bagaimana mengelola diri dan kendaraan dalam situasi segenting ini. Besok tentu pendekatannya berbeda. Akan banyak perubahan set up mobil karena karakter lintasan pun sangat berbeda,” kata Subhan.
“Hari ini treknya sempit dan kasar. Di SS5 dan 6 pandangan malah tertutup oleh gumpalan debu sehingga banyak kehilangan waktu. Besok lintasannya halus banget dan bisa kencang,” tambah Ubang yang berencana mulai merangsek ke posisi lebih baik dalam 6 SS yang berlangsung pada Leg 2, Sabtu (13/9).
Hal sama diapungkan navigator Nicola Arena (Italia). Secara garis besar, katanya, enam SS pada Sabtu merupakan trek yang sesuai dengan driving style Ubang.
“Tipikalnya high speed tapi tak terlalu banyak risiko. Sepertinya kami bisa menikmatinya,” ucap Nicola yang sejak musim lalu menavigatori Ubang.