TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Praveen Jordan dan Debby Susanto harus angkat koper lebih awal saat tersingkir di babak pertama turnamen French Open Super Series 2014.
Pada laga perdana yang berlangsung di stadion Pierre De Coubertin, Selasa (21/10) malam, ganda campuran rangking 18 dunia ini dikalahkan unggulan keempat asal Inggris, Chris Adcock/Gabrielle Adcock, dengan skor 19-21, 17-21.
Praveen/Debby yang mengaku tak bermain di penampilan terbaiknya, memang selalu tertinggal di perolehan angka pada game pertama. Pada saat tertinggal 15-18 di game pertama, Praveen/Debby mampu memperkecil ketertinggalan mereka menjadi 18-19.
Saat ini Duo Adcock mulai tampak panik dengan bangkitnya Praveen/Debby. Namun sayang, Praveen/Debby tak dapat menahan laju lawan yang menekan dalam perebutan poin-poin kritis. Praveen/Debby pun kehilangan game pertama dengan skor tipis 19-21.
Di game kedua, meski kembali ketinggalan, lagi-lagi Praveen/Debby terus mengejar perolehan skor. Untuk pertama kalinya dalam pertandingan ini, Praveen/Debby memimpin di interval game kedua dengan kedudukan 11-10.
Namun lagi-lagi Praveen/Debby tak dapat tampil stabil dan banyak melakukan kesalahan sendiri, hingga Chris/Gabrielle yang merupakan pasangan suami istri ini menyalip perolehan skor menjadi 16-15 dan akhirnya kembali merebut game kedua.
“Di turnamen sebelumnya (Denmark Open Super Series Premier 2014), saya merasa tidak tampil maksimal, saya tidak dapat mengontrol emosi. Saya merasa kesal di lapangan tidak bisa tampil bagus, rasanya semua kemampuan tidak keluar. Kalau secara teknik, sebetulnya kemampuan kami seimbang,” ujar Praveen di badmintonindonesia.org
“Sebagai bahan evaluasi untuk turnamen selanjutnya, kami harus menemukan cara bagaimana caranya Praveen bisa mengontrol emosi. Kalau secara teknik, menurut saya sih tidak ada masalah. Tetapi kalau dia sudah emosi, agak sulit mengembalikan mood nya dan tidak terganggu konsentrasi di lapangan,” tutur Debby.