TRIBUNNEWS.COM, MANILA - Pertarungan Pacman vs Algieri kian dekat. Sebagai penantang, Chris Algieri mewakili generasi petinju muda yang haus gelar dan berharap bisa menjatuhkan Manny Pacquiao dari tahta. Namun, pelatih Freddie Roach yakin Pacquiao punya kecepatan dan kemampuan untuk mempertahankan gelarnya.
Algieri berhasil mendapatkan hak menantang Pacquiao setelah menang tipis dari petinju Rusia, Ruslan Provodnikov, walau sempat jatuh dua kali, tapi akhirnya Algieri meningkatkan rekornya menjadi 20-0.
Roach pun mengakui ketangguhan petinju muda asal New York itu, tapi menurutnya, Pacquiao punya modal untuk mempertahankan mahkota kelas welter, yang pertarungannya bakal digelar di Makau, 22 November mendatang.
"Dia anak yang keras dan kuat," kata Roach kepada The Philippine Star. "Dia tidak memiliki kecepatan dan keterampilan yang dimiliki Manny. Tapi dia punya power."
Sementara itu, karier Pacquiao (56-5-2) selama 20 tahun di dunia tinju profesional diisi dengan kemenangan atas sejumlah petinju ternama termasuk Erik Morales, Marco Antonio Barrera, Juan Manuel Marquez, Shane Mosley, sampai Oscar De La Hoya.
Kendati begitu, dia sempat menderita kekalahan beruntun tahun 2012, tetapi kembali ke jalur juara dengan dua kemenangan mengesankan atas Brandon Rios dan Timothy Bradley.
Kemenangan atas Algieri bisa membawa Pacman kepada pertarungan super yang telah lama ditunggu-tunggu, yaitu melawan Floyd Mayweather Jr.
"Banyak petartung yang kami lawan telah pensiun sekarang," kata Roach. "Kami bertarung melawan generasi baru. Rios adalah langkah pertama. Kemudian Bradley. Orang-orang ini lebih muda dan lebih lapar."
Pacquiao belum mencetak KO sejak menghentikan perlawanan Miguel Cotto (2009), sementara dia sendiri mencium kanvas oleh Marquez tahun 2012 di penampilan pertamanya setelah kalah dari Bradley di tahun yang sama.