TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berbagai komunitas lari dan fans klub sepak bola memeriahkan Super Ball Run 2014. Salah satu yang menarik, yakni penampilan dari komunitas Rush Runners.
Sebanyak 32 anggota komunitas Rush Runners kompak memakai jersey belang berwarna hitam-putih. Mereka juga membawa peluit serta kartu kuning dan kartu merah. Penampilan mereka seperti seorang wasit di pertandingan sepak bola.
Koordinator Rush Runners, Jeremy Tobing, mengaku mereka berpenampilan seperti wasit untuk memberikan dukungan kepada para pelari lainnya.
"Kita mau coba menjadi wasit. Kita mau mendukung pelari yang lain dengan cara yang fun. Jadi, kalau ada pelari yang jalan kita kasih kartu kuning, masa pelari jalan," tutur Jeremy ditemui di Mall MGK Kemayoran, pada Minggu (30/11) pagi.
Anggota komunitas Rush Runners tidak hanya berasal dari wilayah DKI Jakarta, tetapi ada juga yang dari daerah lain, seperti Bandung dan Semarang.
Anggota komunitas ini mempunyai jadwal tiga kali dalam waktu satu minggu untuk berlari. Mereka berkumpul di Nike Store FX Senayan, kemudian menuju ke komplek Stadion Utama Gelora Bung Karno ataupun SCBD Sudirman.
Jeremy Tobing menyambut positif ajang Super Ball Run 2014 yang diselenggarakan harian olahraga, Super Ball. "Acara ini seru. Di sini menempuh rute baru yang tidak biasa," katanya.
Harian olahraga Super Ball menggelar acara Super Ball Run 2014. Lomba lari ini mengambil start di Mall MGK Kemayoran, pada Minggu (30/11) pagi sekitar pukul 06.00 WIB.
Berbeda dibandingkan lomba-lomba lari lainnya, Super Ball Run ini cukup unik, karena peserta diwajibkan memakai jersey klub sepak bola dari tim-tim lokal yang ada di Indonesia ataupun mancanegara.