Beberapa hari sebelum Songo bertanding, Songomania pun berlatih untuk melakukan koreo.
"Latihannya di sekolah, bahkan kami sampai tidur di sekolah untuk menyiapkan segala sesuatunya," tambah Bayu.
Tak kalah dengan Songomania, suporter SMAN 17 Surabaya, Smantassa, juga kreatif.
Mereka membuat gambar burung hantu yang merupakan logo dari Smantass.
Burung hantu berukuran sekitar 10 meter itu ditarik menggunakan tali tambang, sehingga terlihat terbang di antara ratusan suporter Smantass.
"Sekitar satu minggu kami lakukan persiapan itu," kata Aldi Garcia koordinator Smantass.
Tidak hanya burung hantu raksasa, mereka juga membuat poster berjalan yang berisikan kalimat motivasi. Mereka juga mendengungkan semangat anti rasisme, dan menjungjung nilai sportivitas dalam nyanyian mereka, "Buat apa rasis, rasis itu tak ada gunanya."
Beberapa hari sebelum Surya Futsalic, suporter yang identik dengan warna abu-abu itu berlatih koreo.
Kerja keras 500-600 Smantass ternyata membuahkan hasil. Tim mereka melaju ke babak 32 besar. (Haorrahman)