TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aspek fisik menjadi salah satu perhatian utama PBSI dalam mempersiapkan atlet menuju event akbar Olimpiade Rio de Janeiro 2016. Meskipun masih berlangsung dalam satu setengah tahun kedepan, namun perjuangan atlet memperebutkan tiket ke Brazil sudah bakal dimulai awal tahun depan.
Kualifikasi ke Olimpiade 2016 akan dimulai pada 4 Mei 2015 hingga 1 Mei 2016. Susunan rangking dunia per 5 Mei 2016 akan menjadi acuan siapa-siapa saja yang berhak untuk berlaga di multi event empat tahunan tersebut.
Sebagai bentuk realisasi program persiapan atlet ke olimpiade, PBSI telah membentuk tim khusus salah satunya divisi sport science yang dipimpin oleh Basri Yusuf yang juga Kepala Bidang Pengembangan PBSI. Di dalamnya terdapat beberapa disiplin yang dapat digunakan untuk menunjang performa atlet yaitu program latihan fisik, nutrisi, psikologi, fisioterapi dan sebagainya.
Pada program latihan fisik, tim pelatih fisik yang diwakili oleh Iwan Hermawan dan Felix Ary Bayu Marta telah menyusun rancangan program jelang olimpiade 2016 mendatang. Program persiapan yang telah berlangsung sejak tahun lalu, akan lebih dipertajam di tahun 2015 dan dipertahankan jelang musim olimpiade pada 2016 nanti.
Pada tahun 2014, PBSI telah melakukan pendataan kondisi fisik atlet-atlet pelatnas. Berdasarkan hasil tersebut, telah terdata bahwa atlet putra sudah punya daya tahan yang baik, namun tim pelatih masih punya PR di bagian putri yang akan terus dikejar di tahun 2015.
“Tiap sektor nantinya akan punya pelatih fisik masing-masing. Setiap atlet elit juga akan mendapat program latihan fisik yang tailor made, artinya dirancang khusus untuk masing-masing individu, jadi program tiap atlet berbeda dengan atlet lainnya,” kata Iwan dalam acara konferensi pers di Pelatnas Cipayung.
“PBSI juga sudah punya standar parameter fisik dan ini bisa menjadi pegangan. Memasuki tahun 2015 akan ada tes fisik. Hasilnya akan sangat berguna untuk menyusun program di tahun tersebut. Kami berharap peningkatan kualitas fisik bersinergi dengan peningkatan teknik, psikologi dan sebagainya,” imbuhnya.
Lebih lanjut dijelaskan Iwan, program persiapan fisik atlet di tahun 2014 fokus pada perbaikan komponen dasar. Pada tahap selanjutnya di tahun 2015, tim pelatih akan membangun kondisi fisik spesifik atlet bulutangkis. Sehingga pada tahun 2016 para atlet tinggal fokus dalam mempertajam dan mempertahankan kondisi fisik yang telah terbentuk.