TRIBUNNEWS.COM, UYUNI - Tak diragukan lagi kalau Reli Dakar merupakan perlombaan balap paling berbahaya di dunia. Setelah dipindah dari Afrika ke Amerika Selatan karena alasan keamanan, jumlah pereli yang tewas memang berkurang.
Meski demikian, medan di Amerika Selatan ternyata sama sulitnya dengan di Afrika. Medan yang didominasi gurun pasir dan para pembalap yang harus melintasinya secepat mungkin membuat rawan kecelakaan.
Menabrak rintangan dalam kecepatan tinggi akan berujung mobil atau motor jumpalitan. Kadang harus berakhir dengan selesainya kiprah mereka di perlombaan.
Di etape 7 balapan tahun ini, yaitu dari Iquique ke Uyuni, Minggu (11/1/2015), sejumlah insiden mengemuka. Salah satunya yang melibatkan pereli Argentina, Juan Manuel Silva. Mobil dia yang melaju kencang di gurun, melintasi cekungan.
Akibatnya, mobil SUV bermesin Mercedes yang dia tunggangi jumpalitan di udara. Meski kondisi mobilnya rusak berat, untungnya Silva dan co-driver Juan Pablo Sisterna selamat tanpa cedera.
Semenit berselang, mobil El Martillo Racing Durango milik Matthew Campbell mengalami kejadian serupa di lokasi yang sama persis. Mobil Campbell juga jumpalitan beberapa kali sebelum menghantam tanah dan berhenti beberapa meter lebih jauh dari mobil Silva.
Namun kali ini, mobil Campbell meledak. Lagi-lagi beruntung karena bersama co-driver Nicolas Ambriz, keduanya selamat tanpa cedera.
Mobil putih adalah milik Silva sementara mobil hijau milik Campbell.