News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pacuan Paku Alam Cup 2015

Kuda-kuda Tangguh Bakal Beradu Pacu

Penulis: Toni Bramantoro
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

TRIBUNNEWS, COM.JAKARTA - Kuda-kuda pacu kembali berderap.

Puluhan kuda pacu terbaik dari berbagai daerah dan perkumpulan memeriahkan penyelenggaraan Kejuaraan Piala Paku Alam III, pada Minggu (17/5) di Bantul, Yogyakarta.                             

Paku Alam Cup III adalah kejuaraan rutin yang sudah masuk dalam kalender tahunan Komisi Pacuan PP Pordasi.

Kejuaraan dengan kategori  'Open Race Reguler' ini mempertandingkan kelas kelompok umur dan ketinggian.                                 

Menurut keterangan Noviardi Sikumbang, sekretaris komisi pacuan PP Pordasi, Kejuaraan Paku Alam Cup III-2015 yang dihelat di Arena Pacuan Kuda Sultan Agung, Bantul, ini melibatkan keikutsertaan kuda-kuda tangguh dari beberapa daerah dan berbagai klub.

"Ada sembilan kuda pak Ketum.Kemungkinan besar akan bersaing dengan kuda-kuda tangguh dari Pengprov Jateng, Tombo Ati Yogya dan Eclipse Stable Solo," papar Noviardi, yang Rabu (13/5) siang sudah berada di Bantul.                                 

Pak Ketum yang dimaksudkan Noviardi Sikumbang adalah Mohammad Chaidir Saddak, ketum PP Pordasi, Eddy Saddak, sapaan ketum PP Pordasi itu, adalah juga pemilik Aragon Horse Racing & Equestrian Sport, di Lembang, Bandung.

Aragon menjadi salah satu klub besar yang menghimpun kuda-kuda equestrian dan pacuan.                       

Seteru berat Aragon dalam memperebutkan gelar juara akan datang dari Tombo Ati Stable-nya Ir.H.M.Munawir, ketua Pengprov Pordasi Jateng dan sekaligus ketua komisi pacuan PP Pordasi, dan dari Eclipse Stable-nya Ir.Iman Hartono.                                     

"Pak Munawir sudah kirim kuda-kuda terbaiknya juga. Pak Iman kemungkinan menurunkan tujuh kuda," terang Noviardi. tb

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini