TRIBUNNEWS, COM.JAKARTA - Sebuah lokakarya menarik mengenai 'Pemuliaan Ternak Kuda', diselenggarakan oleh Pengprov Pordasi DKI Jaya pada Sabtu (30/5) di lantai 3 Gedung Pacuan Kuda Pulo Mas, Jakarta Timur. Ini adalah 'gebrakan' dari kepengurusan baru Pengprov Pordasi DKI Jaya 2015-2019 yang diketuai oleh H.M.S Alex Asmasoebrata.
"Ya, lokakarya ini salah satu dari agenda kegiatan di tahun 2015," ungkap Alex Asmasoebrata yang Kamis (28/5) malam baru kembali dari Singapura, melihat beberapa kuda pacu di sana.
Lokakarya 'Pemuliaan Ternak Kuda' ini ditargetkan diikuti 100 orang dari komunitas kuda pacu. Menurut keterangan Herlan Matrusdi, Sekum Pengprov Pordasi DKI Jaya, lokakarya 'Pemuliaan Ternak Kuda' ini menghadirkan beberapa pembicara.
Diantaranya, Prof DR Ir Muladno MSA, Guru Besar Fakultas Peternakan IPB; DR, drh Soehadji, Dr. Budhiyasa Widyananta, DR. Arie Sutopo, dan Laksda Frits Mantiri, yang juga Sekum PP Pordasi.
"Kami sudah menyampaikan undangan kepada perwakilan mahasiswa Fakultas Peternakan IPB, kalangan dokter hewan, pemilik kuda, pelatih, serta attlet, joki dan steward/juri. Acara ini juga sekaligus sosialisasi annti doping," papar Herlan Matrusdi.
Menurut Herlan, salah satu tema besar yang diusung lokakaya ini terkait dengan pelepasan rumpun Kuda Pacu Indonesia (KPI).
Pokok bahasannya, peternakan Kuda setelah KPI, apakah masih relevan dipertahankan sampai KPI saja ?
Atau, dapat dilanjutkan ke G5, G6, G7, G8. Masyarakat peternakan Kuda menghendaki kuda G5, G6, G7 disetarakan dan diberi wadah yang sama dengan KPI.
Sementara, kuda G8 sudah Thoroughbred Indonesia. tb