TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 323 tim masing-masing empat orang memastikan diri mengikuti ajang Jakarta Kizuna Ekiden 2015, yang akan berlangsung besok, Minggu (30/5/2015).
Yang unik dan beda dibandingkan lari maraton lainnya, peserta lomba berlari secara estafet untuk mencapai garis finis. Tiap pergantian pelari ditandai penyerahan selempang.
"Dengan lari estafet ini mampu mempererat batin antarpelari satu tim. Di samping itu, dimaknai bahwa tiap individu saat melakukan sesuatu bersama-sama akan tercapai tujuannya," kata Takeda dari Mainichi Shimbun saat sesi konferensi pers di Jakarta, Sabtu (30/5/2015).
Takeda mengatakan, penyelenggaraan JKE ini, merupakan kerjasama dengan Harian Kompas. Besok merupakan penyelenggaraan kedua. Sebelumnya JKE 2014 sukses dilaksanakan dan diikuti 190 tim.
"Kami menyelenggarakan untuk memperdalam hub Jepang-Indonesia. Untuk rutenya jika dulu di blok M besok di Jalan Soedirman," katanya.
Ia menyebut, minat menjadi peserta sangat besar. Bahkan, sebuah perusahaan akan mengirimkan 400 orang karyawan untuk ikut, namun mereka mengambil 20 saja.
"Saya bersyukur banyak semangat untuk mengikutinya. Ia pun berharap lomba ini nantinya menjadi terbesar di kawasan Asean," katannya.
Event ini sendiri tidak dalam mencari untung. Uang pendaftaran seluruhnya akan diberikan kepada organisasi kesehatan di Indonesia.
Diretur Bisnis Kompas Hardanto Subagio menyatakan, acara JKE memilik tiga makna penting.
Pertama, kerjasama persahabatan 2 surat kabar, Mainichi Shimbun dan Kompas. Kompas ingin memberikan sesuatu yang lebih di indonesia.
Kedua kerjasama ini proses pembelajaran perusahaan, dengan perusahaan yg operasi di Jepang.
"Ketiga kerjasama membuka peluang lebih besar. Kedepan kedua menjadi seperti lembaga menjebatani bidang pangan, pendidikan," kata Hardanto. (Eko Sutriyanto)