Reynas Abdila/Tribunnews.com
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Luapan kesedihan terpancar dari wajah pebulutangkis tunggal putra, Tommy Sugiarto pada babak kedua turnamen BCA Indonesia Open Super Series Premier 2015 di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (4/6/2015).
Dalam konferensi pers yang digelar usai pertandingan, Tommy mengungkapkan perasaannya setelah dikalahkan pebulutangkis Jerman Marc Zwiebler. Putra Icuk Sugiarto itu mengatakan kekalahan ini sebagai motivasi menghadapi turnamen selanjutnya.
“Kekalahan ini sebagai motivasi untuk berlaga di turnamen berikutnya. Saya memang hari ini kalah tapi bukan berarti terus bersedih, saya harus melupakan ini. Padahal persiapan saya juga sudah maksimal, itulah game,” ujar Tommy Sugiarto yang sebelumnya mengalahkan pebulutangkis Tiongkok, Lin Dan pada babak pertama.
Pemain berusia 27 tahun itu mengatakan bahwa staminanya hari ini juga kurang fit. Maka di set kedua performanya juga tampak lebih kendor dibanding game pertama.
“Saya sudah hampir menang dengan melakukan perlawanan, memang saya tahu stamina tidak semapan kemarin. Begitupun saya lihat Marc juga lelah tapi mungkin saja dia bisa menahan keadaan dan poin demi poin pun bisa menekan determinasi,” tuturnya.
Tommy menelen kekalahan pahit dari pebulutangkis Jerman Marc Zwiebler melalui tiga set pertandingan. Pada game pertama, Tommy mampu unggul dengan meraih poin 16-21.
Memasuki set kedua, Tommy mulai kehilangan konsentrasi. Performanya menurun sehingga ia dipaksa kalah melalui jus 20-20. Dua angka penentu gagal diakusisi oleh Tommy hingga berlanjut perpajangan rubber set.
Pada game ketiga Zwiebler tampil matang, ia langsung memimpin poin 18-14. Tommy sempat menyamakan skor 18-18, namun diakhir peluang pemain terbaik peringkat ke-16 itu terus melepaskan smash bertubi-tubi dan membuat Tommy Sugiarto tumbang.