TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Tak ada satupun pebulutangkis Indonesia yang mampu menjuarai BCA Indonesia Open 2015. Para pencinta bulutangkis Indonesia harus rela menyaksikan pebulutangkis dari luar negeri bertahta.
Memang ironis jika harus menerima fakta tersebut, namun setidaknya ada secercah harapan dari kegagalan para pebulutangkis Indonesia di hadapan publik sendiri. Jika dalam beberapa tahun belakangan ini sektor ganda selalu menjadi andalan untuk meraih prestasi, maka dalam beberapa tahun ke depan sektor tunggal putra bisa menjadi salah satu yang diharapkan.
Harapan tersebut ditunjukkan oleh Jonatan Christie, Anthony Ginting, Ihsan Maulana, dan Firman Abdul Kholik selama BCA Indonesia Open 2015. Faktanya tidak ada satupun dari para pebulutangkis muda tersebut yang mampu meraih gelar juara. Namun demikian, pencapaian mereka bahkan mampu melewati ekspektasi PP PBSI. Jonatan dan Anthony bahkan mampu menembus babak perempat final pada turnamen Super Series Premier pertama mereka.
“Ini peningkatan yang cukup cepat. Saya cukup terkejut. Saya kira kita bakal kalah di awal, tapi ternyata bisa masuk Delapan Besar. Luar biasa. Ini cukup menggembirakan saya,” ungkap Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Rexy Mainaky.
Keempat pebulutangkis itu masih berusia muda, di bawah 20 tahun, namun penampilan mereka pada BCA Indonesia Open 2015 sanggup memberikan harapan besar. Rexy memaparkan BCA Indonesia Open 2015 pada awalnya adalah ajang bagi para pebulutangkis muda itu untuk menunjukkan kepantasan mereka menembus tim utama Pelatnas. PP PBSI memiliki proyek menyiapkan mereka untuk Olimpiade 2020. Rexy pun menilai mereka bisa mewakili Indonesia pada ajang Thomas Cup pada tahun depan.
"Ini peningkatan yang cukup cepat. Saya cukup surprise juga. Saya kira kita bakal kalah di awal tapi ternyata bisa masuk delapan besar. Luar biasa. Ini cukup menggembirakan saya," kata Rexy.
Kendala yang dihadapi Jonatan, cs hanya jam terbang yang masih kalah dibandingkan lawan-lawannya. Rexy mengatakan pihaknya akan terus menambah jam terbang mereka. Mengikutkan mereka pada BCA Indonesia Open 2015 menjadi salah satu caranya, selain SEA Games 2015 di Singapura. “BCA Indonesia Open 2015 menjadi pengalaman berharga untuk mereka,” ujar Rexy.
Rexy yang menjuarai Olimpiade Atlanta pada 1996 menilai perjuangan keempat pebulutangkis itu untuk tampil di Rio 2016 susah.
Namun demikian, bukan berarti Jonatan, Ihsan, Firman, dan Anthony tidak memiliki peluang. PP PBSI berharap setidaknya ada satu dari keempat pebulutangkis itu yang bisa membela Merah Putih di Rio de Janeiro.
Apa yang diharapkan oleh PP PBSI tidak sembarangan. Meski masih berusia belasan tahun, mereka memiliki mental yang bagus untuk bertanding di level atas. Kabid Pelatnas PP PBSI, Ricky Subagja, menilai pencapaian luar biasa Anthony Ginting dan Jonatan Christie pada BCA Indonesia Open 2015 menjadi indikator kebangkitan tunggal putra Indonesia. Menurut Ricky, Anthony dan Jonatan menunjukkan pebulutangkis muda Indonesia memiliki mental bagus untuk menghadapi para senior mereka dari berbagai negara.
“Mereka sudah maksimal. Kami cukup bangga dan puas. Mereka masih butuh jam terbang walaupun kemampuan mereka sudah mumpuni,” ujar mantan pasangan Rexy Mainaky tersebut.
Indonesia pernah memiliki pebulutangkis tunggal putra hebat seperti Rudy Hartono, Liem Swie King, Lius Pongoh, Icuk Sugiarto, Hariyanto Arbi, Alan Budikusuma, Joko Suprianto, hingga Taufik Hidayat. Pada BCA Indonesia Open 2015 jelas terlihat kembalinya hegemoni pencinta bulutangkis Indonesia pada sektor tunggal putra. Jonatan Christie menjadi pemain yang paling disorot.
Pemuda kelahiran Jakarta itu yang paling sering disorot di antara Firman, Anthony, dan Ilhsan. Awak media sangat menantikan kehadiran Jonatan di ruang konferensi pers selepas pertandingannya selama BCA Indonesia Open 2015. Kemenangan Jonatan atas pebulutangkis nomor wahid asal Thailand, Boonsak Ponsana , pada babak kedua kualifikasi BCA Indonesia Open 2015 menjadi headline di sejumlah media massa Indonesia.
Penampilan Jonatan di atas lapangan juga selalu dinantikan para penonton di Istora Senayan. Begitu announcer menyebut namanya melalui pengeras suara, sontak keriuhan membahana di Istora Senayan. Pencinta bulutangkis Indonesia seperti menjadikan Jonatan sebagai idola baru. Alasannya, selain memiliki permainan yang atraktif, Jonatan dianggap memiliki perawakan yang menarik.
Kaskus, sebuah forum di dunia maya sampai membuat dua thread soal pemain dari klub Tangkas Jakarta tersebut. Terdapat dua topik mengenai Jonatan di Kaskus, ‘Jonatan Christie Bikin Bergairah Dunia Bulutangkis Indonesia’ dan ‘Yuk, Kenalan Sama Jonatan Christie, Bintang Indonesia Open 2015’.
Kedua thread itu dibuat ketika BCA Indonesia Open 2015 sedang bergulir. Setidaknya kedua thread ini dapat menjadi indikator eksistensi Jonatan dan pebulutangkis tunggal putra muda lainnya di hati pencinta bulutangkis Indonesia.
“Hebat juga anak itu. Masih muda dan mainnya bagus,” ujar Tarcisius, pria paruh baya yang menyaksikan aksi Christie saat melawan Chou Tien Chen pada babak pertama BCA Indonesia Open 2015 kepada Tribun.
Pengakuan akan kehebatan Jonatan tak hanya diakui oleh publik. Pebulutangkis tunggal putra Denmark, Jan O Jorgensen, bahkan menyampaikan harapannya kepada Jonatan pada masa mendatang.
“Semoga beruntung di masa depan.” Kalimat itu dikatakan Jorgensen secara langsung kepada Jonatan setelah keduanya bertarung pada babak perempat final BCA Indonesia Open 2015.