TRIBUNNEWS, COM. JAKARTA - 2015 menjadi tahun yang menyibukkan bagi stakeholders olahraga tanah air.
Setelah menyelesaikan tantangan di SEA Games XXVIII, Singapura, para pemangku kepentingan olahraga masih menghadapi berbagai kegiatan.
Persiapan ke SEA Games XXIX/2017 di Malaysia mungkin belum lagi dilakukan.
Masih harus dilakukan evaluasi panjang atas kegagalan total di SEA Games XXVII62015 Singapura, terutama dari pencanangan target Kantor Menpora yang mengangankan peringkat kedua.
Dengan menempati posisi ke-5, tentunya menjadi pukulan berat bagi pembuat kebijakan di Kantor Menpora.
Di sisi lain, persiapan penyelenggaraan Asian Games XVIII/2018 tampaknya akan terus dilakukan.
Indonesia, sebagai tuan rumah, bertekad untuk menyukseskan pesta olahraga yang diikuti sekitar 50 negara Benua Asia itu, setidaknya dari aspek pelaksanaannya.
Asian Games XVIII62018 menelan biaya besar, untuk penyelenggaraannya saja ditaksir mencapai lebih dari Rp 10 Triliun.
Sehubungan dengan penyelenggaraan Asian Games XVIII/2018 ini, disebut-sebut sudah banyak yang mengincar jabatan ketua umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI).
Hal ini tampaknya terkait dengan adanya ketentuan bahwa ketua KOI adalah juga ketua penyelenggara (Organizing Committe) dari Asian Games XVIII/2018 tersebut.
Sementara itu, sudah dipastikan pula bahwa dana penyelenggaraan dari Asian Games XVIII/2018 tersebut, yang berasal dari APBN, akan langsung diparkir' di panitia penyelenggara.
"Itulah yang membuat jabatan Ketua KONI mendatang dinilai lebih strategis dari sebelumnya. Bursa Ketua KOI jauh lebih ramai dibanding perebutan kursi ketum KONI Pusat," ungkap seorang praktisi olahraga yang meminta namanya dirahasiakan, Senin (29/6).
Ketua KOI saat ini adalah Rita Subowo, yang menduduki jabatannya sejak lebih empat tahun silam. Rita Subowo akan mempertahankan jabatannya pada Kongres yang akan digelar Oktober 2015.
Antara Oktober dan November 2015 pula akan dihelat Mukernas KONI Pusat, untuk menetapkan Ketua Umum 2015-2019. Mayjen TNI (Purn) Tono Suratman, yang menjadi Ketum KONI Pusat sejak November 2011, juga disebut-sebut siap untuk mempertahankan jabatannya.
Namun, hingga saat ini, belum ada tokoh yang disebut-sebut siap untuk menantang Tono Suratman.
Ini berbeda dengan situasi menuju perebutan kursi 'KOI-1' Beberapa sumber menyebutkan, ada sejumlah nama yang 'ready' untuk menghadapi Rita Subowo.
Diantaranya, Sekretaris Menpora Alfitra Salam, yang juga Ketum PP Squash Indonesia, lalu Wakil Ketua Umum V KONI Pusat Bidang Kerjasama Luar Negeri dan Hukum, Immanuel Robert Inkiriwang, dan Ketua Umum KONI Provinsi Sumatera Selatan, Mudai Madang.
"Tiga nama itu yang paling menonjol di bursa kandidat bakal calon (balon) ketua KOI 2015-2019. Mungkin saja ada balon lainnya, tetapi masih malu-malu," kata seorang praktisi olahraga lainnya. tb