TRIBUNNEWS.COM - Pakaian harus serba putih. Begitulah aturan yang diterapkan All-England Club selaku penyelenggara turnamen Wimbledon. Sejak tahun lalu, All-England Club memperketat aturan saat turnamen Wimbledon. Semua petenis baik putra maupun putri, harus memakai pakaian dan atribut serba putih yang meliputi bandana, ikat pergelangan tangan, sepatu, sampai ikat kepala.
Hal ini mendapat reaksi dari beberapa petenis dunia seperti Mattek-Sands dan Roger Federer yang menyatakan tidak setuju akan aturan tersebut. Namun beda halnya Caroline Wozniacki. Petenis wanita nomor lima dunia itu menganggap aturan itu justru menjadi tantangan bagi para petenis agar lebih kreatif dalam memilih busana yang akan dipakai saat turnamen Wimbledon.
“Pada akhirnya, ini adalah Wimbledon. Jadi kamu harus mengikuti aturan. Jika mereka mengatakan semua serba putih, maka semua serba putih. Kamu harus menerimanya dan mencoba kreatif,” ujar Wozniacki seperti dilansir Daily Mail.
Petenis asal Denmark itu mengatakan aturan serba putih di turnamen Wimbledon dianggapnya sebagai tantangan yang menyenangkan untuk mengasah kreatifitas dalam memilih busana di atas lapangan. Menurutnya ia sudah mencoba menerapkan hal itu pada busana yang dipakainya selama berlangsungnya turnamen Wimbledon.
“Kami mencoba melakukan itu pada pakaian saya. Saya pikir setiap pemain tenis menikmati bermain dengan sedikit warna. Pada akhirnya, kami melakukan itu setiap minggu selama setahun. Menyenangkan mencoba kreatif meski kamu harus memakai (warna) putih. Itu tantangan yang menyenangkan. Saya suka tantangan,” tuturnya.
Sebelumnya, Roger Federer melontarkan kritik terhadap aturan pakaian di turnamen Wimbledon saat masih mengikuti turnamen Prancis Terbuka 2015.
Menurutnya aturan itu sudah terbilang terlalu jauh mengatur perkara pakaian selama turnamen. “Jelas itu akan berubah ketika Wimbledon datang karena aturan menjadi lebih ketat di sana. Saya suka Wimbledon, tapi mereka sudah terlalu jauh sekarang,” kata Federer saat itu ketika berada di Paris.
Kritik Federer ini juga mendapat dukungan dari Bethanie Mattek-Sands. Petenis wanita asal Amerika Serikat itu menyatakan setuju terkait kritik yang dilontarkan Federer soal aturan pakaian serba putih di turnamen Wimbledon. “Saya sependapat dengan Roger. Saya akan bergabung dengan Roger,” ucapnya.
Mattek-Sand menyatakan dirinya tidak setuju terhadap aturan mengenai busana yang semakin ketat. Ia kemudian memberikan alasan mengapa tidak setuju pada peraturan tersebut. Menurutnya para pemain tenis yang generasinya berada di atasnya, masih diperbolehkan memakai pakaian putih yang turut dipadukan berbagai macam warna. Ia mencontohkan hal itu terlihat pada busana John McEnroe, mantan petenis era 80’an, dan Arthur Ashe, mantan petenis era 70’an.
“Ini lucu karena sebenarnya saya sudah Googling beberapa pemain seperti ketika John McEnroe atau Arthur Ashe bermain. Mereka memakai warna di mana-mana. Mereka memiliki warna di lengan mereka, garis-garis besar, mereka datang memakai jaket berwarna. Jadi saya merasa itu (aturan harus berwarna putih) benar-benar ketat,” jelasnya.
Wanita 30 tahun ini kemudian menyindir aturan tersebut lewat sebuah perumpamaan. Menurutnya ia juga tidak bisa memakai warna putih yang terlhat luntur akibat sering dicuci selama mengikuti turnamen tersebut. “Kamu bahkan tak bisa memakai (warna) putih luntur atau krem. Saya akan bergurau tentang hal itu. Saya seperti.., jika kamu mencuci pakaian putihmu terlalu sering, maka itu menjadi ilegal. Lebih baik baik mencucinya di air dingin,” ujarnya.