TRIBUNNEWS.COM - Kesuksesan tampil di final Wimbledon 2015 membuat Garbine Muguruza menjadi petenis putri pertama asal Negeri Matador yang tampil di final grand slam lapangan rumput itu, setelah Arantxa Sánchez Vicario melakukan hal yang sama tahun 1995 dan 1996. Sementara, petenis putri Spanyol terakhir yang menjadi juara di turnamen tersebut adalah Conchita Martinez pada tahun 1994.
Saat Martinez menjadi juara Wimbledon, 21 tahun lalu, Muguruza belum genap berusia 1 tahun. Meski demikian, petenis kelahiran Guatire, Venezuela itu mengaku sangat terinspirasi oleh kesuksesan Martinez itu.
Muguruza lalu mengungkapkan satu kesamaan antara dirinya dengan Martinez, yakni sama-sama tidak suka bertanding di lapangan rumput. "Kami berdua tertawa saat turnamen dimulai, karena saya seperti 'Conchita, tidak yakin dengan lapangan rumput," kata Muguruza.
"'Dia (Martinez) lalu bilang, 'Ayo kamu bisa bermain bagus'. Dia mengatakan itu setiap hari, setiap pertandingan, 'Maju terus, Kamu hebat'. Beri aku kekuatan," papar Muguruza.
Menurut dara yang besar di Barcelona itu, mengalahkan Serena pada babak kedua di Prancis Terbuka tahun lalu menunjukkan dia tak punya alasan untuk takut terhadap petenis Amerika itu.
"Roland Garros banyak membantu saya, karena setiap waktu saya bermain pada pertandingan penting, Anda merasa, 'Oke, saya pernah ada di tingkat ini sebelumnya. Saya tahu apa yang harus saya lakukan'," katanya seperti dikutip AFP.
"Menghadapi Serena dalam final Wimbledon adalah pertandingan tersulit yang Anda hadapi. Tapi jika Anda ingin menjuarai Grand Slam, yang Anda impikan, katakalah, saya ingin (mengalahkan) Serena di final."