TRIBUNNEWS.COM - Petinju legendaris Filipina, Manny Pacquiao berdoa bersama terpidana mati asal negara tersebut, Mary Jane Veloso di Lembaga Pemasyarakatan Wirogunan, Yogyakarta.
Jumat (10/07/2015), Pacquiao menguinjungi Veloso bersama isterinya, Jinkee. Pasutri ini menghabiskan waktu selama satu jam bersama Veloso yang dijatuhi hukuman mati karena membawa narkoba.
Veloso dijatuhi hukuman mati karena kedapatan membawa narkoba di bandara Adi Sucipto, Yogyakarta pada 2010. Ia mendapat penangguhan eksekusi pada April 2015 lalu.
"Mary Jane memberikan penutup leher bertuliskan Pacquiao kepada petinju Filipina tersebut. Ia merajutnya saat mendengar Pacquiaio ingin mengunjungi dan menengoknya. Ia juga memberinya cincin dari batu akik,"kata Dwi Prasetyo Santoso dri Kementerian Hukum dan HAM Yogyakarta.
Di Manila, kunjungan Pacquiao kepada Veloso dipandang positif. "Kami terbuka kepada semua usaha yang dapat membantu Mary Jane," kata juru bicara kementerian luar negeri Filipina, Charles Jose.
Migrante, sebuah LSM yang bergerak di bidang bantuan tenga kerja Filipina di luar negeri mengatakan kunjungan Pacquiao merupakan gambaran dari keinginan dunia untuk melihat adanya pengampunan buat Mary Jane sehingga yang bersangkutan dapat berkumpul kembali dengan keluarga.
Kunjungan Pacquiao kepada Veloso merupakan pemenuhan janji yang diucapkannya sebelum megatarung menghadapi Floyd Mayweather pada 2 Mei lalu. Saat itu Pacquiao berjanji akan menemui Presiden Joko Widodo untuk meminta pengampunan terhadap Veloso. Namun kekalahan Pacquiao menunda rencananya.
Dalam pertemuan dengan Veloso, Jinkee isteri Pacquiao dikabarkan menangis sepanjang pertemuan. Pacquiao yang berusaha menahan emosi akhirnya tak kuasa menahan tangis saat ia ikut berdoa bersama untuk Veloso. Demikian menurut Radio Manila, DZMM.