News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kejuaraan Dunia Paralayang

Juara Dunia Cedera, Serbia Terganggu Tandem

Penulis: Toni Bramantoro
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Juara Seri Piala Dunia Ketepatan Mendarat Paralayang (PGAWC) 2012-2014, Lis Andriana, didampingi anggota tim nasional Paralayang, Dian Rosnalia (kiri), sedang diurut lututnya akibat terkilir pada latihan jelang Kejuaraan Dunia Ketepatan Mendarat Paralayang (WPAC) 2015, di Puncak, Jawa Barat, Kamis (6/8).

TRIBUNNEWS.COM, CISARUA - Tim nasional Indonesia sempat terhenyak ketika pilot andalannya, Lis Andriana mengalami cedera saat latihan Rabu (5/8) di kawasan Puncak, Jawa Barat.

Reaksi yang sangat wajar mengingat Kejuaraan Dunia Ketepatan Mendarat Paralayang (World Paragliding Accuracy Championship/WPAC) VIII FAI 2015 tinggal lima hari lagi.

Selain diunggulkan di nomor Perorangan Putri, Lis bersama pilot senior lainnya, mantan Juara Seri PGAWC 2011 Milawati Sirin, diharapkan dapat memperbesar peluang tuanrumah meraih medali emas Beregu.

Karena di nomor perorangan Putra, Indonesia diperkuat peraih empat medali emas SEA Games 2011, Thomas Widyananto dan anggota tim nasional ke World Games Kolombia 2013, Nanang Sunarya.

Yang membuat Indonesia lebih optimis bakal merebut emas di WPAC kali ini adalah potensi besar para pilot lapis kedua yang masih belia.

Banyaknya kejuaraan tingkat lokal maupun nasional, membuat mereka semakin matang secara teknik dan mental.

Pada ajang Pra WPAC di Puncak, Jawa Barat, Agustus tahun lalu, sebagai kesempatan ujicoba lokasi lomba WPAC 2015, terbukti mereka layak masuk timnas dan mengikuti Kejuaraan Dunia.

Alexander Herdono keluar sebagai juara Kelas Putra, diikuti Purnomo Alamsyah, Dede Supratman dan Nanang Sunarya.

Di Kelas Putri, Lis hanya meraih perunggu. Sedangkan Ike Ayu Wulandari, 20, asal Malang, Jawa Timur, meraih juara, diikuti Rina Kusumaningrum.

Adapun pilot asing yang turut hanya dari Singapura, Malaysia dan Khazakstan.

Nomor Beregu yang memperebutkan hanya satu medali emas, merupakan gabungan nilai empat pilot terbaik setiap negara, putra ataupun putri. Setiap negara boleh diwakili paling banyak sembilan pilot.

Namun sebagai tuanrumah, Indonesia mendapat jatah 10 pilot (sebutan untuk atlit Paralayang).
Sekitar 126 pilot (27 diantaranya putri) asal 19 negara, akan memperebutkan tiga medali emas untuk nomor Perorangan Putra dan Putri serta Beregu.

Kejuaraan resmi Kategori I (Antar Negara) Federasi Aeronautika Internasional (FAI), induk olahraga dirgantara dunia, merupakan yang kedelapan kalinya dan akan berlangsung di Gunung Mas, Puncak, Jawa Barat, 9-16 Agustus.

Indonesia mendapat kehormatan menggelar Kejuaraan Dunia untuk pertama kali di luar Eropa dan yang terbesar hingga saat ini.

Biasanya jumlah peserta WPAC paling banyak 70 pilot.

Bagi timnas, keberhasilan meraih medali emas di ajang paling akbar olahraga Paralayang, bukan saja akan menjadi persembahan sangat manis menyambut ulangtahun kemerdekaan Indonesia, namun juga bukti bahwa cabang olahraga dirgantara Paralayang sangat layak mengikuti Asian Games 2018 Indonesia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini