TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelatih ganda putri pelatnas Indonesia (PBSI) Eng Hian mengatakan lawan tanding Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari pada putaran semifinal Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2015 telah mengantisipasi serangan-serangan pasangan Indonesia itu.
"Strategi yang telah diinstruksikan tidak berjalan. Penampilan mereka pada malam ini mungkin sudah cukup diantisipasi pemain lawan," kata Eng Hian kepada sejumlah media di Stadion Istora Senayan, Jakarta, Sabtu malam.
Greysia/Nitya gagal melangkah ke putaran final Kejuaraan Dunia 2015 setelah ditaklukkan pasangan Tian Qing/Zhao Yunlei 8-21, 16-21 dalam pertandingan yang berlangsung selama 45 menit.
Strategi Greysia/Nitya yang tidak berjalan pada pertandingan semifinal, lanjut Eng Hian, mengakibatkan kepercayaan diri ganda pelatnas PBSI itu turun pada game pertama.
"Mereka belum cepat untuk mengembalikan pola permainan seperti semula. Menurut saya, ada ketegangan yang tidak dapat mereka lepaskan," kata Eng Hian tentang penampilan anak asuhnya itu.
Eng Hian mengatakan pasangan Greysia/Nitya terpancing permainan lawan pada game pertama setelah bola-bola yang dipukul Greysia keluar lapangan.
"Kelihatan sekali Greysia goyang dan ingin cepat dapat poin. Di sisi lain, lawan sudah siap dengan pertahanan mereka. Saya akan mengevaluasi apa yang mereka rasakan di lapangan," kata Eng Hian.
Meski gagal melangkah ke putaran final, Eng Hian mengatakan target pasangan Greysia/Nitya dalam Kejuaraan Dunia 2015 telah tercapai yaitu pada semifinal.
"Saat ini mereka menempati peringkat kelima dunia. Pekan depan mereka mungkin akan menempati peringkat empat dunia. Jika sudah menjadi pemain-pemain 10 besar dunia, faktor-faktor nonteknis akan mempengaruhi penampilan atlet," kata Eng Hian.
Strategi permainan ganda putri Indonesia Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari untuk menaklukkan pasangan Tiongkok Tian Qing/Zhao Yunlei pada pertandingan semifinal Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2015 tidak jalan seperti perencanaan.
"Sejak awal pertandingan kami ingin menerapkan strategi permainan kami. Tapi, kami tidak mudah melawan mereka. Kami telah berusaha untuk mengatur emosi saat di lapangan karena satu poin saja dari pasangan Tiongkok sangat berarti bagi kami," kata Greysia.