TRIBUNNEWS.COM - Ganda putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan berhasil memenuhi target untuk menjadi juara dunia di negeri sendiri.
Keduanya sukses menggondol gelar di ajang Total BWF World Championships 2015 usai menekuk Liu Xiaolong/Qiu Zihan (Tiongkok) dengan skor 21-17, 21-14.
Kemenangan ini sekaligus menjadi kado untuk Kemerdekaan RI ke-70 pada 17 Agustus besok.
“Selamat kepada Hendra/Ahsan atas gelar juara dunia 2015, terima kasih atas perjuangan yang begitu luar biasa di hadapan publik sendiri, sangat membanggakan! Kemenangan ini merupakan kado HUT RI ke-70. Selamat juga untuk Linda, Greysia/Nitya dan Tontowi/Liliyana yang sudah meraih medali perunggu,” kata Gita Wirjawan, Ketua Umum PP PBSI.
“Kami dari awal bisa bermain lepas dan bermain menekan lawan. Kemenangan ini sekaligus jadi kado kemerdekaan RI ke-70, walaupun kecepatan, tapi lebih baik daripada tidak sama sekali,” kata Hendra yang tak dapat menyembunyikan kebahagiaannya.
“Puji syukur kepada Allah yang telah menganugerahi kami gelar juara dunia. Ini bukan cuma buat kami, tetapi untuk rakyat Indonesia. Kami tidak berpikir menang, tapi bagaimana caranya dapat poin dan berpikir positif. Penonton juga membuat kami sangat termotivasi, kami jadi semangat di lapangan,” tutur Ahsan.
Hendra/Ahsan memang punya peluang lebih besar untuk memenangkan pertandingan, meskipun sebelumnya rekor pertemuan imbang 2-2. Terbukti di game pertama, Hendra/Ahsan sudah memegang kendali permainan. Meskipun Liu/Qiu sempat menyamakan kedudukan, namun Hendra/Ahsan tak terbendung.
Selain kian percaya diri karena kemenangan gim pertama, Dewi Fortuna juga sedang berada di pihak Hendra/Ahsan. Beberapa kali bola bergulir tipis di bibir net dan jatuh di area pertahanan Liu/Qiu dan sulit untuk dikembalikan.
Hal ini terjadi tiga kali di gim kedua. Penempatan bola Hendra ke pojok kanan lapangan juga membuat pasangan Indonesia ini mendulang banyak angka, begitu juga sambaran keras Ahsan di depan net yang sangat tajam.
“Kami sudah berusaha kembali ke permainan normal, namun sulit. Lawan kami fantastis!” ujar Liu. “Pada saat poin kritis, kami tidak dapat memanfaatkannya. Supporter di Istora juga sangat ramai, mereka juga expert di bulutangkis,” tambah Qiu.
Pada ajang Total BWF World Championships 2015, Indonesia meraih satu medali emas dan tiga medali perunggu lewat Linda Wenifanetri (tunggal putri), Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari (ganda putri) dan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (ganda campuran). Prestasi ini lebih baik dibandingkan tahun lalu dimana Indonesia hanya mendapat satu medali perunggu dari Tommy Sugiarto.
Dengan hasil ini, hanya sektor ganda putra yang punya juara baru. Di sektor tunggal putra, tunggal putri, ganda putrid dan ganda campuran, para juara bertahan yang tahun lalu merebut gelar juara dunia di Kopenhagen, Denmark, kembali mengulang sukses di Istora.
Berikut hasil lengkap babak final Total BWF World Championships 2015:
Ganda Campuran
Zhang Nan/Zhao Yunlei (1/CHN) vs Liu Cheng/Bao Yixin (4/CHN) 21-17, 21-11
Tunggal Putri
Carolina Marin (1/SPA) vs Saina Nehwal (2/IND) 21-16, 21-19
Tunggal Putra
Chen Long (1/CHN) vs Lee Chong Wei (MAS) 21-14, 21-17
Ganda Putri
Tian Qing/Zhao Yunlei (5/CHN) vs Kamila Rytter Juhl/Christinna Pedersen (4/DEN) 23-25, 21-8, 21-15
Ganda Putra
Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan (3/INA) vs Liu Xiaolong/Qiu Zihan (9/CHN) 21-17, 21-14