TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berbagai kegiatan dilakukan dalam menyambut peringatan Sumpah Pemuda seperti yang dilakukan oleh Asosiasi Street Soccer Indonesia (ASSI).
Bekerjasama dengan Young Indonesia dan Aku Mengajar, ASSI menggelar pertandingan Street Soccer dengan anak-anak marginal dan korban kebakaran di Gunung Balong, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Rabu (28/10/2015).
Selain ratusan anak-anak korban kebakaran dan kaum marjinal, dalam acara itu hadir Ketum ASSI, Mandira Isman bersama pengurus lainnya, Ketua Young Indonesia Ahmad Sahroni, relawan Aku Mengajar Adri Ponsen.
Menurut Ketum ASSI, Mandira Isman kegiatan tersebut dilakukan untuk lebih mendekatkan lagi anak-anak yang termarjinalkan dan memberikan semangat kepada para korban bencana Kebakaran.
"Ini sudah sesuai dengan misi dan visi ASSI yang sangat konsen melakukan pembinaan untuk kalangan marginal dan tentunya untuk saat ini kami pun berharap para korban kebakaran untuk tetap semangat menjalani hidup kedepannya. Di peringatan Sumpah Pemuda kali ini kami sengaja membuat acara di sini untuk memberikan kecerian kepada para korban bencana kebakaran," ungkap Mandira Isman.
"Oleh karena sebagai generasi penerus bangsa diwajibkan untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Dan kami harus bangga menjadi bangsa Indonesia," tambahnya.
Acara di Lebak Bulus bukanlah akhir dari kegiatan ASSI.
Selanjutnya, ASSI akan menggelar Soaching Clinik di Medan Sumatera Utara. Selain menggelar Coaching clinik, akan dieselngarakan Medan Street Soccer Cup yang bekerja sama dengan Prananda Surya Paloh, Jumat hingga Sabtu mendatang.
"Kita akan lebih fokus kedaerah untuk melakukan pembinaan yang terdekat kita memang akan mengadakan acara di Sumut. Ada coaching clinik bersama Nil Maizar dan juga ada kejuaran Medan Street Soccer Cup," tuturnya.
Sementara itu, relawan dari Aku Mengajar Adri Ponses menyabut gembira kegiatan yang diprakarsai bersama ASSI itu.
Menurut Adri kegiatan seperti Street Soccer patut digalakan lag kedepannya dan harus mendapat dukungan dari semua pihak.
"Mereka (kaum termarjinalkan dan korban kebakaran) sangat senang mengetahui bahwa mereka dibantu. Dalam arti mereka disalurkan fasionnya kemana (sepakbola). Di Aku Mengajar ini kita belajar hidup bukan hanya untuk saat ini tapi kedepannya. Dengan kolaborasi dengan ASSI kepentingan menjadi satu memberi semangat pada mereka," paparnya.