TRIBUNNEWS.COM - Memburuknya hubungan Lewis Hamilton, dan Nico Rosberg membuat para petinggi Mercedes pusing.
CEO Mercedes, Toto Wolff pun memberi ultimatum bahwa salah satu dari kedua pebalapnya itu harus meninggalkan Mercedes di balapan Formula One 2016 nanti.
Hamilton dan Rosberg telah menjadi rekan setim selama tiga tahun. Namun hubungan mereka memburuk dalam dua musim terakhir ketika Hamilton meraih juara dunia.
Keduanya berkali-kali membuat komentar pedas satu sama lain, setiap kali menjelang, dan setelah balapan.
Hubungan buruk keduanya membuat suasana di dalam tim jadi tak sehat. Dalam jangka panjang, kata Wolff, hal itu akan berimbas dan merugikan tim secara keseluruhan.
"Kita berjuang memenangi balapan pada akhir pekan, dan setelah itu salah seorang pebalap akan kecewa dan menggerutu, dan itu membuat suasana tim jadi tak enak. Hal seperti ini harus segera dihentikan," ujar Wolff dikutip dari Motorsport, kemarin.
"Kami mengambil keputusan memakai dua pebalap untuk membuat tim ini jadi lebih cepat, dan lebih baik. Itu keputusan yang dibuat dengan kesadaran tiga tahun lalu. Ke depan kami akan mempertimbangkan, apakah itu pengaturan yang terbaik untuk tim. Kepribadian dan karakter adalah resep krusial untuk kesuksesan tim," ujarnya.
"Memang penting punya pebalap yang cepat, dan berbakat, tapi lebih ingin bekerja-sama dengan pebalap yang bisa bekerja-sama dengan tim," kata Wolff menandaskan.
Hamilton, yang masih punya sisa kontrak sampai 2018, sepertinya jadi favorit untuk tetap dipertahankan. Selain itu, statusnya sebagai juara dunia F1 tiga kali membuat posisinya semakin kuat.
Tapi sikapnya yang kerap membangkang bukan tak mungkin membuat Wolff berpikir lain. Salah satu sikap negatif Hamilton yang disorot adalah ketika mengkritik kebijakan strategi tim saat di balapan terakhir di Abu Dhabi yang dimenangi oleh Rosberg.
Kontrak Rosberg sendiri berakhir pada akhir 2016 nanti. Ia diisukan telah bernegoisasi dengan banyak banyak tim akhir-akhir ini. Saat ditanyakan kemungkinan akan bareng lagi dengan Hamilton di Mercedes musim depan, ia hanya menjawab, "Mari kita lewati hal itu," ujarnya mengelak.
Menurut Wolff setiap tim punya kekuatan, dan kelemahan. "Kekuatan terbesar adalah kualitas, dan karakter pebalap. Namun, kelemahan terbesar adalah saat para pebalap tak akur. Itu bisa menyebabkan sebuah tim akhirnya jadi runtuh," katanya menegaskan.