TRIBUNNEWS.COM - Krisis pemain pilar akibat badai cedera melanda mayoritas tim di Liga Voli Korea 2024/.2025, baik sektor putra maupun putri.
Khusus sektor putri, GS Caltex, Pink Spiders, dan Red Sparks menjadi contoh bagaimana mereka sangat terasa kehilangan pemain pilarnya akibat dihantam badai cedera.
GS Caltex terbaru kehilangan Gyselle Silva dan Stefanie Wailer karena cedera. Bahkan nama terakhir mengalami masalah di bagian achilles-nya.
Kemudian dari kubu Pink Spiders, tim voli putri legendaris Korea Selatan ini juga tidak bisa menurunkan Tutku Burcu saat hadapi GS Caltex.
Hal ini disebabkan pevoli asal Turki itu mengalami cedera nyeri lutut. Sehingga pelatih Pink Spiders, Marcello Abbondanza, memilih untuk mengistirahatkan Tutku Burcu ketimbang mengambil risiko tinggi.
Lalu dari kubu Daejon JungKwanJang Red Sparks, juga sempat mengalami masalah cedera. Adalah Megawati Hangestri Pertiwi, alami masalah cedera otot paha.
Dia sempat absen saat Red Sparks dikalahkan Pink Spiders tiga set langsung.
Demam badai cedera juga menerpa tim-tim di sektor putra. Beberapa tim bahkan juga sudah mengambil keputusan untuk mencoret pemain tersebut, dan menggantinya dengan nama baru.
Fenomona amukan badai cedera yang dialami pemain pilar Tim Liga Voli Korea, memantik reaksi keras dari pelatih Pink Spiders, Marcello Abbondanza.
"Sejauh ini banyak korban cedera, tidak hanya kami tapi juga seluruh tim, termasuk CheongKwanJang (Red Sparks) dan GS Caltex," buka pelatih asal Italia, dikutip dari laman TheSpike.
"Jika periode ini terus berlanjut maka kesempatan atau waktu latihan tim mana pun akan berkurang sehingga sulit berkembang, dan risiko cedera pun semakin besar karena tidak ada waktu untuk pemulihan," sambungnya.
Baca juga: Daftar Top Skor Liga Voli Korea Terbaru, Poin Megawati dalam Kejaran Ratu Voli Korea
Belum lagi jika harus mencoret pemain asing, tim-tim Liga Voli Korea terikat aturan dari KOVO. Di mana pengganti pemain asingnya harus yang ikut menjalani try-out sebelum kompetisi digelar.
Artinya, beberapa tim tidak berhasil secara maksimal karena keterbatasan pilihan pemain pengganti yang tidak sesuai karakteristik yang diinginkan pelatih.
Abbondanza pun memberikan opini pribadi soal situasi yang berkembang. Jika dia menjadi petinggi KOVO, maka reguler season maksimal akan diberlakukan sampai 4 putaran, menilik badai cedera yang tengah dialami.