TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tahun depan Indonesia kembali dipercaya menjadi tuan rumah Kejuaraan Dunia Shotokan Karate-Do International Federation (SKIF) pada 22 - 28 Agustus di Istora Gelora Bung Karno Jakarta.
Indonesia pernah jadi tuan rumah ajang yang sama, yaitu di Bali pada April 2000.
Diperkirakan pada SKIF 2016 nanti, 2000 karateka dari 130 negara akan ambil bagian.
"Selain menjaga kepercayaan dunia, kejuaraan ini juga digelar sebagai bagian dari pembinaan prestasi karate di Indonesia. Apalagi, sebagian besar karateka Indonesia yang akan tampil dalam kejuaraan nanti merupakan karateka berprestasi Internasional," kata Presiden & Chief Instructor SKIF Indonesia Aldrin Tando di Jakarta, Kamis.
Aldrin berharap, Indonesia bisa meraih dwi sukses seperti saat perhelatan kejuaraan dunia pada 2000, yakni sukses sebagai tuan rumah maupun dalam prestasi.
Pada kejuaraan dunia SKIF 2016 akan dipertandingkan kategori kelompok umur hingga usia 75 tahun, yang bakal semarak dengan kehadiran para keluarga yang ingin menyaksikan pertandingan berskala internasional itu.
Pada SKIF VII 2000, Indonesia merebut lima medali emas, dua perak, dan sembilan perunggu atau berada di posisi kedua dunia di bawah Jepang yang merebut sembilan emas, tujuh perak, dan 13 perunggu.
"Kami berharap bahwa Kejuaraan Dunia Karate SKIF XII ini akan menjadi event yang multifungsi. Meningkatkan prestasi atlet, menaikkan nama harum Indonesia secara internasional, dan mendatangkan devisa bagi negara," katanya.
"Oleh karenanya, kami sangat berharap dukungan Pemerintah Pusat, Pemda DKI, PB Forki, media, dan pihak swasta. Kami telah diterima oleh Sekjen Kementerian Pariwisata, Wagub DKI dan Ketum PB Forki, yang memberikan dukungan agar kejuaraan dunia berjalan sukses," tambah Aldrin Tando.