TRIBUNNEWS.COM - Pabrikan mobil asal Perancis, Renault telah menegaskan akan kembali ke ajang balap Formula Satu (F1) mulai tahun depan.
Langkah ini dilakukan untuk memperkuat citra merek sebagai pabrikan mobil kelas dunia berteknologi mumpuni.
Pernyataan Chairman Renault, Carlos Ghosn, yang dilansir MotorSport dan Worldcarfans, Minggu (6/12), telah mengkonfirmasi rencana pabrikan itu untuk kembali bergala di ajang F1. Disebutkan, pabrikan asal Perancis itu akan mengambil alih ‘bendera’ keikutsertaan tim Lotus di F1.
Memang beberapa pekan lalu muncul kekhawatiran kesepakatan dengan Lotus yang digelar di Abu Dhabi akan berantakan. Namun, faktanya, kesepakatan berlangsung mulus.
"Renault memiliki dua pilihan: kembali 100 persen atau meninggalkan (kejuaraan balap F1). Setelah studi rinci, saya telah memutuskan bahwa Renault akan berada di Formula 1, mulai 2016,” tegas Ghosn.
Menurut pria yang juga bos dari aliansi Renault-Nissan itu, keterlibatan di ajang F1 memiliki manfaat yang besar bagi perusahaan.
Selain memperkuat citra merek perusahaan, juga sekaligus menjadi ajang untuk menunjukan kepada publik dunia ihwal keunggulan teknologi yang dimiliki Renault.
"Keputusan Renault untuk melanjutkan keterlibatannya dalam Formula 1 adalah konfirmasi bahwa motorsport sebagai bagian penting dari identitas merek," ucap Ghosn.
Maklum, ajang F1 identik dengan simbol kegiarahan industri otomotif maupun minat masyarakat global. Walhasil, lanjut Ghosn, cara itu akan memicu gairah karyawan untuk melakukan inovasi pengembangan teknologi, sehingga menjadi yang terdepan.
“Kejuaraan juga berfungsi sebagai showcase untuk keahlian teknologi ayang akan diterapkan Renault ke dalam produk-produknya untuk kepentingan konsumen,” imbuhnya.
Informasi rinci tentang kembalinya Renault ke ajang balap F1 akan diberikan pada Januari 2016. Hanya saja, Renault belum memberikan informasi soal para pebalap yang bakal digadang-gadang menjadi jagoan penungang mobil buatannya.