TRIBUNNEWS.COM - Juara dunia reli sembilan kali, Sebastien Loeb siap menghadapi tantangan baru di ajang reli Dakar yang dikenal sebagai reli paling ganas.
Dia mengincar gelar juara yang tahun lalu dikuasi oleh pereli Qatar, Nasser al-Attiyah.
Loeb, pereli asal Prancis akan berusaha untuk mengikuti jejak dari Ari Vatanen, yang memenangkan reli Dakar dalam usaha pertamanya pada tahun 1987, saat itu reli Dakar masih digelar di Afrika.
Reli Dakar tahun ini tak melewati Peru karena ada kekhawatiran atas fenomena cuaca El Nino. Reli akan digelar dari Argentina hingga Bolivia.
Loeb telah ikut lomba di ajang reli dunia WRC dan World Touring Car Championship. Di WRC, dia juara reli sembilan kali berturut-turut sejak 2012.
Loeb gabung dengan Tim Peugeot. Dia bergabung Stephane Peterhansel (11 pada tahun 2015), Carlos Sainz (DNF) dan Cyril Despres (34).
"Dakar ini sangat berbeda dari tipe balapan yang saya tekuni sebelumnya. Ini akan sangat panjang, lebih dari dua pekan! Dan saya membutuhkan daya tahan untuk mengendarai mobil menempuh jarak panjang. Ini cara yang berbeda untuk sebuah lomba. Saya akan pelajari semuanya," kata Loeb.
Ia mengaku terkesan dengan mobil Peugeot yang dibantu dengan co-driver, Daniel Elena yang juga seorang pemula reli.
"Ketika saya tes mengendarai Peugeot pada bulan Juni, itu membuat saya langsung terkesan. Dan itu telah berkembang pesat sejak saat itu," kata orang Prancis.
Al-Attiyah, dua kali juara Dakar (2011 dan 2015) menurut Loeb adalah pereli favorit. Kali ini Attiyah memakai mobil Mini.
Pereli asal Qatar memenangkan reli Dakar edisi 2015 dengan kemenangan lebih dari 35 menit atas pesaing terdekat.
Al-Attiyah diperkirakan akan menghadapi persaingan sengit dari dalam tim Mini sendiri. Ada juara 2014, Nani Roma dan Orly Terranova yang dikenal ambisius.