TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bertempat di Pelatnas Cipayung, Pengurus Pusat PBSI beserta delapan perwakilan pengurus provinsi PBSI menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) mengenai penyelenggaraan kejuaraan Sirkuit Nasional 2016.
Delapan provinsi tersebut adalah DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Lampung, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan dan Kalimantan Selatan.
Pada kesempatan ini, Wakil Sekretaris Jenderal PP PBSI Achmad Budiharto yang memimpin jalannya acara, memberikan paparan mengenai beberapa perubahan dalam penyelenggaraan sirkuit nasional.
Jika tahun-tahun sebelumnya sirkuit nasional dilangsungkan di 10 kota, kali ini dipangkas menjadi delapan kota karena pelaksanaannya dinilai terlalu padat. Penurunan jumlah kejuaraan dibarengi dengan peningkatan kualitas sirkuit nasional dengan menaikkan kelas dua putaran sirnas menjadi sirnas premier. Tuan rumah sirnas premier untuk tahun 2016 adalah Jakarta dan Surabaya.
“Kami mencoba untuk menganut sistem seperti BWF (federasi bulutangkis dunia) dimana ada turnamen kelas super series dan super series premier. Khusus sirnas premier di Jakarta, sistem poinnya akan masuk ke Asia, jadi masuk penghitungan rangking internasional,” kata Budiharto.
Bukan cuma jumlah kota saja yang dikurangi, tetapi jumlah kelas usia yang dipertandingkan pun dipangkas menjadi kelas dewasa, kelas taruna (U-19) dan kelas remaja (U-17). Sedangkan kelas pemula (U-15) tak lagi dimainkan di sirnas, para pemain pemula diberikan wadah kompetisi di ajang Milo Competition.
“Kejuaraan Milo Competition ini sistem poinnya sudah diakui oleh PBSI. Rencananya di tahun 2016 akan dilangsungkan sebanyak enam seri,” tambah Budiharto.
Mengenai sponsor, kejuaraan sirnas tahun 2016 masih didukung oleh Djarum Foundation sebagai sponsor utama. Selain itu ada perusahaan aparel Li Ning juga masih menjadi sponsor di tahun 2016 serta Polytron yang menjadi co-sponsor.
“Djarum Foundation masih menjadi sponsor utama untuk sirnas, ada Li Ning dan Polytron juga. Besaran dananya ada juga yang naik dari tahun lalu. Daerah masih bisa mencari dana tambahan sendiri lewat sponsor lokal, masih ada beberapa space di e-board yang akan dijual,” tutur Yoppy Rosimin, Kasubid Pemasaran dan Sponsorship PP PBSI.