TRIBUNNEWS, COM. JAKARTA - Pengurus Pusat Persatuan Cricket Indonesia (PP PCI) terus bergerak cepat. Mereka segera menggelar Liga Cricket Mahasiswa dan Pelajar seluruh Indonesia, di lapangan Puspitek, Serpong, Banten, 11-18 Maret 2016.
Kegiatan ini berkesinambungan dengan event-event nasional PP PCI lainnya, dimaksudkan untuk lebih mengembangkan cricket, membuat olahraga ini semakin dikenal luas, dan digemari oleh seluruh kalangan masyarakat.
PP PCI memanfaatkan Liga Cricket Mahasiswa dan Pelajar yang baru pertama kalinya diselenggarakan ini sebagai arena penjaringan pemain untuk disuntikan kedalam tim nasional yang diproyeksikan ke SEA Games XXIX-2017 Malaysia dan Asian Games XVIII-2018, Indonesia.
"Jadi kita akan melakukan pemantauan intensif di Liga Mahasiswa dan Pelajar itu," ungkap Ketua Umum PP PCI 2015-2019 DR.Aziz Syamsuddin, SH, MH, Selasa (26/1). Event nasional di Serpong tersebut akan diikuti 17 tim putra dan putri.
Jumlah partisipan yang luar biasa, yang sekaligus membuktikan bahwa pembinaan cricket sudah berjalan baik di lingkungan kampus dan sekolah.
Tingginya kuantitas dari peserta kejuaraan nasional antar-mahasiswa dan pelajar ini diharapkan bisa lebih mendorong percepatan pertumbuhan olahraga cricket di Indonesia.
Proses pembinaan cricket di kampus dan sekolah-sekolah bisa kian melebar, menjadikannya perkembangannya juga kian cepat, pesat.
Dari lingkungan kampus dan sekolah kedepannya bisa lebih banyak pemain yang bisa tampil mdi berbagai event internasional.
Kepengurusan PP PCI 2015-2019 yang dimotori Aziz Syamsuddin sebagai ketuan umum, Arsyad Achmadin sebagai sekjen, dan bendahara Rita Widyasari yang juga Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) itu, sejauh ini sudah melaksanakan program pembinaan atletnya secara kontinyu dan berkesinambungan.
PP PCI sudah menggelar Kejurnas dan sekaligus Pra PON di Bogor 18-27 Oktober 2015, dan terakhir Kejurnas U-19 di Puspitek, Serpong, 15-23 Desember 2015.
Bersamaan dengan Kejurnas U-19, PP PCI juga mengirim tim pelatnas SEA Games XXIX-2017 dan Asian Games XVI-2018 ke India untuk try-out pada 11-22 Desember 2015.
Sebanyak 22 atlet menjalani pelatihan dan beberapa pertandingan persahabatan, yang tentunya menjadi pengalaman berharga untuk mereka.
Aziz Syamsuddin yang Sekretaris Fraksi Partai Golkar menyatakan, para atlet yang sudah memperoleh kesempatan mengikuti try-out di India harus berusaha keras untuk mempertahankan posisinya di tim bayangan timnas cricket ini.
"Pengalaman yang mereka dapat dari pelatihan di India harus menjadi modal untuk mempertahankan diri di pelatnas. Sementara yang prestasinya stagnan, ya, harus rela terdegradasi," jelas mantan Ketua Komisi III DPR itu.
Dalam proyeksi PP PCI, pelatnas timnas cricket nantinya hanya akan berjumlah 14 orang. Tim inti tersebut terbentuk dari proses promosi dan degradasi yang dibuat oleh tim pelatih.
PP PCI baru dikukuhkan sebagai anggota KONI Pusat tahun 2011. Di bawah kepemimpinan dr James Tangkudung, yang pernah menangani medis dari timnas sepakbola Indonesia di era 2000-an, cricket cukup berkembang di bumi pertiwi, terbukti dengan terbentuknya belasan kepengurusan di tingkat provinsi, serta adanya klub-klub di sejumlah daerah, dan keberadaan tim-tim dari beberapa negara perwakilan (ekspatriat).
Kerja keras dari James Tangkudung dari kepengurusan 2011-2015 itu tentunya juga turut mendorong semangat dari Aziz Syamsuddin dkk dari kepengurusan PP PCI 2015-2019 untuk lebih mempopulerkan cricket di tanah air.
Aziz Syamsuddin sendiri mengakui, cricket di Indonesia sebenarnya sudah mengalami kemajuan pesat sejak dikukuhkan sebagai anggota KONI Pusat pada 2011 itu.
Kini, untuk lebih mendorong percepatan perkembangan olahraga ini, Aziz Syamsuddin dkk semakin meningkatkan sosialisasi, termasuk dengan melakukan penataran pelatih dan wasit di berbagai daerah.
Aziz Syamsuddin menyebutkan, pertumbuhan pelatih dan wasit nasional mau pun internasional di Indonesia juga mempengaruhi peningkatan prestasi atlet nasional.
Harapannya, nantinya akan jauh lebih banyak atlet-atlet dari berbagai daerah yang siap bersaing ketat untuk terpilih di timnas cricket.
Peningkatan standar kemampuan atlet daerah sekaligus akan membuat proses promosi-degradasi atlet pelatnas berjalan seperti yang direncanakan. tb