TRIBUNNEWS, COM. JAKARTA - Ketua Komisi Pacuan PP Pordasi yang juga pemilik Tombo Ati Stable, Surakarta, Ir.H.Munawir menyatakan kepuasannya atas kinerja "atlet-atlet" dari Jateng pada keikutsertaannya di Jateng Derby 2016, Minggu (31/1) di Tegal Waton, Salatiga.
"Saya secara keseluruhan puas dengan penampilan joki dan kuda-kuda asal Jateng di Jateng Derby ini," demikian diungkapkan Ir.H.Munawir kepada Noviardi Sikumbang dari Komisi Pacuan PP Pordasi, Senin (1/2).
"Mereka sudah berlomba seperti yang kita harapkan walau tampil atas nama perorangan," jelas Munawir yang juga Waketum I PP Pordasi bidang pacuan kuda itu.
Munawir juga tidak larut dalam kesedihan saat kuda Djohar Manik hanya menjadi runner-up di Kelas A Terbuka jarak 2000 meter, diungguli Red Silanos. "Saya menyadari saat turun kemarin itu Djohar Manik agak terlalu gemuk," katanya.
"Insha Allah kedepannya Djohar Manik bisa kembali ke ferforma terbaiknya," harap Munawir, yang juga Ketua Pengprov Pordasi Jateng.
Agak berbeda dengan Munawir, Ketua Pengprov Pordasi Jatim H.M.Ru'i yang pemilik Bintang Madura Stable melontarkan nada kekecewaannya karena kuda tangguhnya di Kelas Pemula, yakni Bandit Madura, harus mundur dari arena perlombaan karena mengalami cedera di kaki.
Namun, H.Ru'i kemudian agak terhibur begitu kuda Sapu Angin memenangi Kelas C Sprint 1100 meter, demikian juga dengan Super Great yang menjuarai Kelas Remaja-1400 meter.
"Sapu Angin dan Super Great memang dari Cahaya Bulan Stable, tetapi yang penting kan mereka dari Jatim juga," kata H.Ru'i seraya tertawa.
Sementara itu, kubu BHM Stable, Kalsel, juga mengemukakan kekecewaannya karena kegagalan kuda P.Bintang Timur di Kelas Terbuka 2000 meter. Pemilik BHM Stable, Drs.H.Bambang Heri Purnama tak menduga jika P.Bintang Timur yang menjadi kebanggaannya bakal di schret di starting-gate lantaran jokinya, F.Lepah, terpelanting saat akan start.
Padahal, sebelumnya, F.Lepah sukses membesut kudanya memenangi Kelas B Sprint jarak 1200 meter. tb