Laporan Wartawan SuperBall.id, Murtopo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pasangan putra terbaik Indonesia, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan melenggang ke final Thailand Masters 2016.
Di semifinal yang digelar di Bangkok, Thailand, Jumat (12/2/2016), unggulan pertama ini sukses membungkam Ko Sung Hyun/Shin Baek Cheol (Korea), dalam permainan tiga set dengan skor 21-15, 13-21, 21-18.
Selanjutnya di final Hendra/Ahsan akan kembali bertemu dengan wakil dari Negeri Ginseng, Kim Ki Jung/Kim Sa Rang.
Pasangan Korea ini melaju ke final dengan menaklukkan Zheng Shiwei/Huang Kaixiang (Tiongkok), 21-19, 21-15.
Seperti dilansir situs resmi PP PBSI, Hendra/Ahsan menguasai jalannya pertandingan dari awal set pertama babak semifinal saat menghadapi Ko/Shin.
Ahsan yang biasanya bertugas di bagian belakang lapangan, malam ini tampil begitu percaya diri di depan net.
Sambaran-sambaran keras dari Ahsan banyak membuahkan poin bagi pasangan Juara Dunia 2013 dan 2015 ini.
Unggul jauh 18-10, Hendra/Ahsan semakin sulit dikejar, Ko/Shin yang merupakan unggulan ketiga ini akhirnya mesti merelakan set pertama.
Namun di set kedua, Ko/Shin mengubah pola permainan dengan mempercepat tempo diiringi pukulan-pukulan keras yang memang menjadi andalan mereka.
Hendra/Ahsan juga banyak melakukan kesalahan-kesalahan sendiri dengan gagal menyeberangkan bola. Game ketiga pun terpaksa dimainkan.
Di set penentuan, Hendra/Ahsan kembali menunjukkan taringnya.
Pasangan andalan Indonesia ini membuktikan kualitas mereka dengan balik menekan dan akhirnya memenangkan pertandingan sekaligus mengamankan tempat di partai puncak.
“Kami tahu lawan kami adalah pasangan yang kualitas permainannya bagus, jadi kami tidak kaget harus bermain tiga set," ujar Ahsan.
"Ko/Shin adalah pasangan juara dunia,” ujarnya.
Sementara Hendra Setiawan mengatakan bahwa di pertandingan melaawan Ko/Shin, dioa dan Ahsan harus melancarkan serangan lebih awal sebelum diserang oleh lawan.
“Ko/Shin serangannya bagus, jadi sebisa mungkin kami yang harus menyerang lebih dulu," ujar Hendra.
"Di pertandingan tadi memang tidak terlalu banyak reli-reli panjang, kami tidak mau diserang duluan oleh lawan, jadi kami menerapkan strategi supaya kami bisa dapat kesempatan menyerang duluan."