TRIBUNNEWS, COM. JAKARTA - Kuda-kuda asal Jabar, terutama dari Aragon Horse Racing & Equestrian Centre, tak pernah absen berpartisipasi di setiap kejuaraan berkuda baik pacuan atau ketangkasan (equestrian).
Hal ini tampaknya bukan sekadar konsekuensi logis karena Aragon adalah milik H.Muhammad Chaidir Saddak, MBA, yang juga Ketua Umum PP Pordasi. Partisipasi kuda-kuda Aragon di berbagai event kini lebih memperhitungkan generasi kedua.
"Sekarang saya lebih bisa santai," kata Eddy Saddak, sapaan Ketum Pordasi dan pemilik Aragon itu.
"Karina dan Karisa yang sekarang lebih giat bekerja," jelasnya.
Karina dan Karisa adalah dua putri kembar Eddy Saddak. Mungkin karena sudah mengenal kuda sejak bayi, kini keduanya sama-sama berkecimpung secara mendalam.
Mereka menggeluti olahraga ini tidak sebagai atlet, akan tetapi dari sisi lainnya. Yakni, manajemen dan kepelatihan.
Walau keduanya tidak secara khusus mendalami ilmu berkuda, mereka bisa belajar secara langsung. Kini keduanya bahkan menjadi ofisial resmi kontingen berkuda Jabar untuk PON XIX/2016, September.
"Jadi sudah dapat gaji dari KONI Jabar," papar Eddy Saddak seraya tertawa.
Di Kejuaraan Pacuan AE Kawilarang Memorial, Minggu (21/2) di Pulomas, Karina dan Karisa juga yang lebih sibuk disbanding ayahnya.
Walau kuda-kuda Aragon tak semuanya menuai prestasi, akan tetapi keduanya tak kecewa. Pasalnya, Aragon memang tak banyak menurunkan kuda-kuda andalannya di sini. Kuda-kuda yang berprestadi di Jateng Derby, tiga pecan lalu di Salatiga, dikandangkan di Lembang.
"Ya, itu bagian dari strategi kita," kata Eddy Saddak.
"Yang penting saat PON nanti semua kuda yang kita tampilkan bisa menyumbangkan medali," tuturnya. tb