TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim Dayung Indonesia siap kerja keras untuk bisa meraih tiket ke Olimpiade Rio de Jeneiro dalam turnamen kualifikasi Olimpiade Rio de Jeneiro 2016 untuk zona Asia-Oceania di Chungju, Korea Selatan, 22-25 April 2016.
Sebanyak enam atlet yang dipersiapkan akan menjalani latihan terakhir di Jatiluhur, Jawa Barat, Minggu (17/4), sebelum bertolak ke Negeri Ginseng tersebut.
Rencananya, mereka akan bertolak dari Bandara Soekarno-Hatta, Banten ke Korea Selatan, Senin (18/4) malam dan kembali ke Tanah Air, Minggu (24/4).
"Hari ini dan besok time trial terakhir. Minggu (16/4), volume latihan sudah turun menuju tapering agar puncak perfomance dapat dicapai saat lomba," kata Direktur Performan Tinggi, Budiman Setiawan di Jakarta, Jumat (15/4).
Selain memberangkatkan enam atlet ke Korea Selatan, PB PODSI akan memberangkatkan Chandra Destia yang akan tampil pada Asian Champ Slalom di Toyama, Jepang, 22-24 April 2016.
Keenam atlet yang diterjunkan ke Korea Selatan yakni La Memo (Nomor single scull putra-M1X), Dewi Yuliawati (single scull putri-W1X), Mihad Yakin/Irham (Lightweight Double Scull putra-LM2X), dan Yayah Rokayah/Syifa Lisdinana (Lightweight double scull putra-LW2X).
"Kita akan berusaha keras untuk meraih tiket ke Rio de Jeneiro 2016. Peluangnya cukup besar," katanya.
Tim dayung Indonesia menargetkan Memo mampu meraih posisi tujuh besar dan Dewi berhasil masuk posisi enam besar pada turnamen berjudul "2016 FISA Asian and Oceania Olympic Qualification Regatta" itu.
Di Korea Selatan, katanya, Tim Dayung Indonesia akan menghadapi persaingan ketat dari tim dayung Tiongkok, Jepang, dan India.
Selain di Korsel, tim dayung Indonesia masih punya kesempatan meraih tiket lagi pada turnamen kualifikasi Olimpiade Rio 2016 untuk nomor lightweight four putra (LM4X) di Swiss pada April mendatang.
"Di Asia tidak ada turnamen kualifikasi Olimpiade untuk nomor empat pendayung putra. Mereka harus tembus peringkat enam besar untuk lolos ke Olimpiade Rio," katanya.
Sebelumnya, tim kano dan kayak Indonesia gagal lolos kualifikasi Olimpiade Rio setelah kalah dalam Kejuaraan Asia Kano di Palembang pada November 2015.
Atlet-atlet kano dan kayak Indonesia tidak mampu meraih juara dalam 16 nomor yang dilombakan.
Hanya pasangan Mehue Spens Stuber/Marjuki yang meraih medali perak pada nomor K2 200 meter.