TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Kontinental Cup Asia Pasific Beach Volley Ball the 5th South Sumatera Governor Cup menjadi laga seleksi tim nasional (timnas) di Olimpiade Rio de Janeiro.
Dari laga tersebut tim putra lebih dominan di bandingkan tim putri di laga perdana babak penyisihan.
Koordinator pelatih bola voli pantain Indonesia Slamet Mulyanto mengatakan, hasil hari ini dinilai cukup bagus karena semua atlet yang dibawa adalah pemain muda.
Lantaran event kontinental Cup tersebut dijadikannya seleksi mencari pemain yang diproyeksikan ke Rio de Janeiro.
"Kami sudah menunggu ini selama 20 tahun pasca kita pernah mendapatkan emas di Atlanta tahun 1996. Makanya kami bawa pemain muda usia 19 tahun agar mereka bisa berproses hingga ke laga di Rio de Janeiro. Saya rasa hasil sementara ini cukup bagus karena memang pemain kita pemain muda, "ucapnya.
Setelah event ini, Indonesia menjalankan penentuan kejuaraan continental di bulan Juni bertempat di Australia. Lalu kejuaran Asia Pasifik di Thailand bulan Mei. Nah semua calon lawan berada di Palembang menjadi keuntungan Slamet untuk mengintai para calon lawannya nanti.
"Paling kuat itu Jepang, kita bisa lihat pola permainan mereka disini. Sekaligus juga saya akan melihat para pemain kita. Guna untuk mencari pasangan masing masing karena akan saya ubah lagi. Ini adalah taktik kita dan keuntungan kita sebagai penyelengara,"ungkapnya.
Dalam rentetan pertandingan Asia Pasifik di Australia dan Thailand ia akan membawa dua tim putra dan putri serta satu cadangan putra dan putri. Semuanya akan dilihat Slamet dalam laga di Palembang ini.
"Kita juga akan turun di Asian Games 2018 di Palembang. Semoga bendera Indonesia akan kita kibarkan di Jakabaring,"pungkasnya.
Sementara itu dalam lima kali pertandingan tim voli putri hanya menang satu kali atas nama Dhita / Putu melawan New Zealand menghadapi Tilley/Bain skor 2-0 (21-11 dan 21-16) .
Lalu empat kali tim voli putri kalah atas nama Desi/Yokebed melawan tim Kazakhstan Mashkova/Tsimbalova skor 0-2 (21-17 dan 21-15).
Kekalahan kedua atas nama Norma/Martha melawan tim Thailand Numwong/Hongpak skor 0-2 (21-16 dan 22-20). Kekalahan ketiga tim Indonesia atas nama Dhita/Putu melawan tim Australia Bell/Palmer skor 1-2 (21-16,16-21 dan 10-15).
Terakhir Desi/Yokebed Kembali tersingkir dari tim Cina Taipei Wu SF/Kou Nak skor 0-2 (14-21 dan 18-21).
Sedangkan tim voli putra lebih beruntung dari tiga pertandingan Indonesia berhasil menang dua kali. Dua kemenangan itu di peroleh pasangan Licardo/Danang melawan tim Singapura Shen/Yio skor 2-0 (21-9 dan 21-11).
Kemenangan kedua didapatkan pasangan Ashfiya/Chandra melawan tim Japan Hatabe/Shoji skor 2-0 (21-12 dan 21-17). Lalu satu kali kekalahan tim voli Indonesia didapatkan pasangan Gilang/Fahri melawan tim Thailand D.Kitti/Padsawud skor 1-2 (16-21,21-13 dan 14-16).
"Sangat bersyukur bisa mengalahkan tim terkuat asal Jepang. Tetapi laga masih berlanjut saya harus tetap fokus dan tidak boleh senang hanya dengan hasil ini saja,"kata Chandra dibincangi bersama Ashfiya usai berhasil menumbangkan Japan skor tanpa balas 2-0.