News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

13 Pemain Berbakat dari Lolos ke Tahap Final di Kudus Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2016

Editor: Toni Bramantoro
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNNEWS.COM, CIREBON - Meski Udara di dalam GOR Bima Cirebon panas menyengat, namun tidak mengurangi semangat 483 pebulutangkis muda dari 44 kota untuk mengikuti Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2016. Mereka antusias mengikuti seleksi agar bisa menjadi juara dunia di masa mendatang.

Dalam audisi di Kota Cirebon ini, para peserta memang langsung bertemu dengan dua musuh sekaligus. Yaitu lawan di tengah lapangan dan udara panas menyengat di GOR Bima.

"Wah udaranya panas sekali. Tetapi saya paksakan agar bisa main optimal untuk maju ke tahap final ke Kudus. Syukur Alhamdulillah saya bisa menang dan lolos ke tahap final di Kudus," tutur Muhammad Danil Muftika Rahman, pemain asal Kendal, Jawa Tengah yang tampil di U-13.

Dalam laga babak delapan besar sebagai penentu siapa yang lolos menuju tahap final audisi di Kudus, 2-4 September nanti, Danil, pelajar kelas 6 SD Negeri 2 Pandes, Kendal itu mengabaikan udara panas menyengat untuk mengatasi Mohammad Arief Muharam, 18-21, 21-9, 21-13.

Begitu pula dengan Allycia Puri Astuti. Pemain asal klub Pancing Sembada ini di semifinal U-13 sukses mengalahkan Nayla Najwa Assyifa, 14-21, 22-20, 22-20. Berkat kemenangan itu mengantarkan Allycia tampil ke tahap final audisi di Kudus.

"Udaranya memang panas, tetapi hal itu tidak membuat saya langsung menyerah. Saya harus tetap bisa main bagus dan menang saja," aku Allycia.

Setelah melalui seleksi lewat kompetisi sejak 23-25 April, akhirnya sebanyak 13 pemain dari Cirebon lolos menuju tahap final audisi di Kudus, 2-4 September nanti. Mereka itu terdiri dari 12 pemain yang lolos dari ajang kompetisi dan satu pemain U-13, Shareef Fahd Basysyar (PB Wina Tunas Harapan Cirebon) yang memperoleh super tiket karena dinilai pemandu bakat memiliki kualitas bagus.

"Saya lihat Shareef memiliki daya juang tinggi, pantang menyerah dan teknik dasar bermain bulutangkisnya juga oke," kata Hastomo Arbi, salah satu pemandu bakat.

"Saya senang sekali bisa memperoleh super tiket setelah di pertandingan saya kalah. Perjuangan saya pun terbayar lunas bisa lolos ke Kudus," ujar Shareef, pemain kelahiran Cirebon,22 Juli 2004 yang kini duduk di kelas 6 SD Karang Suwung, Kab. Cirebon ini sambil menyeka air mata.

Dari setiap kota penyelenggara, persyaratan bagi para pemain untuk merebut tiket lolos ke tahap final audisi di Kudus, 2-4 September 2016, adalah mereka yang lolos ke final di kelompok putri dan para semifinalis di bagian putra, baik di U-13 maupun U-15.

"Kami berharap kepada pemain asal Cirebon yang lolos ke tahap final di Kudus untuk terus berlatih lebih keras karena persaingan di Kudus nanti jauh lebih berat karena di sana akan berkumpul teman-teman terbaik yang juga lolos dari delapan kota audisi lainnya," tutur ketua tim pemandu bakat, Christian Hadinata.

Selain Christian, tim pemandu bakat audisi di Cirebon adalah para legenda seperti Ade Chandra, Kartono, Simbarsono Sutanto, Hastomo Arbi, Lius Pongoh, dan Antonius Budi Ariantho.

Untuk kelompok U-15 putri yang lolos ke tahap final audisi adalah Amala Masyita dan Reysa Olivia Heryando setelah mereka masing-masing memenangkan pertandingan pada laga hari Senin (25/4) siang.

Amala, pemain asal klub Mutiara Kedungwuni Pekalongan ini berhasil mengalahkan Angelique Jenice Sentosa Chung, 21-17, 21-11. Sementara Reysa juga lolos usai menekuk Nurul Solihah, 21-15, 18-21, 21-9.

"Ini untuk keempat kalinya saya mengikuti audisi. Tahun 2013 dan 2014 saya gagal di Kudus dan sebelumnya saya juga kalah di semifinal dalam audisi di Purwokerto beberapa waktu lalu," ujar Amala, pelajar 2 SMP Negeri 1 Kedungwuni, Pekalongan.

Sementara itu, menurut Legenda Bulutangkis Ade Chandra, dirinya ikut menjadi pemandu bakat dan hadir ke Kota Udang semata-mata untuk mencari bakat dan sekaligus memotivasi pemain muda untuk menekuni olahraga tepok bulu.

Selama di Cirebon bersama pasangannya ketika menjadi juara dunia 1980 silam, Christian Hadinata, Ade melihat sebenarnya banyak bibit pemain berbakat di Kota Udang ini. Hanya, potensi-potensi tersebut belum tergali dengan optimal.

"Mereka yang mengikuti audisi ini sebenarnya memiliki potensi dan bakat bagus. Hanya mereka belum ditangani pelatih profesional sehingga kemampuannya tidak cepat meroket," sebut mantan pebulutangkis kelahiran Jakarta, 4 Februari 1950 ini.

Di mata Ade, ayah empat anak dan kakek empat cucu itu, sebenarnya dibandingkan dengan menjadi atlet cabang olahraga lain, menekuni bulutangkis itu adalah jalan terbaik para pemain muda untuk meretas karier menjadi juara dunia.

"Dengan menekuni bulutangkis dan sukses menjadi juara di Indonesia saja, itu sebenarnya sudah merupakan setengah dari menjadi juara dunia. Bibit yang bagus dan berkualitas itu merupakan jalan lebih cepat menuju panggung juara dunia," papar juara ganda putra All England 1972 dan 1973 bersama Christian ini.

Menurut Ade, dari audisi di Cirebon ini, dirinya terkesan dengan penampilan salah satu pemain tunggal putra, Gumelar yang berkompetisi di U-13. Pemain asal klub Mentari V Kool Bandung tersebut memiliki postur bagus dan didukung teknik dasar bermain bulutangkis yang baik dan benar.

"Kalau benar pemain ini tidak mencuri umur, saya yakin dia adalah salah satu bibit pemain potensial dari Cirebon dan layak untuk tampil ke tahap final di Kudus," ujar Ade.

Gumelar sendiri dalam laga penentuan lolos ke semifinal sebagai tiket menuju tahap final di Kudus menang mudah, 21-9, 21-15 atas Shareef Fahd Basysyar asal PB Wina Tunas Harapan Cirebon.

"Udara di sini memang panas sekali. Tetapi saya ngotot main. Saya ingin jadi juara dunia, makanya saya ikut audisi agar bisa bergabung bersama Djarum yang fasilitasnya bagus," ujar Gumelar, pemain kelahiran Bandung, 4 Juni 2005 yang memiliki postur tinggi 160 cm dan berat 56 kg.

Tahun lalu, pelajar kelas 6 SD Muslimin, Cileunyi, Bandung ini sempat sekali mengikuti audisi di Kudus. Namun sudah tersisih di tahap kedua.

"Saya tahun ini ngotot ikut audisi. Saat audisi di Bandung lalu saya malah nggak ikut karena lagi sakit," tegas Gumelar.

Kegembiraan juga dirasakan Hanif Rahman asal klub Suluh, Pondok Gede, Jakarta Timur yang berlaga di U-15 putra. Dia memberanikan diri mengikuti audisi di Cirebon karena ingin mewujudkan impian sebagai pebulutangkis nasional.

"Ini untuk kali pertama saya mengikuti audisi. Sebelumnya saya belum pernah ikut. Saya bercita-cita ingin masuk Djarum agar bisa menjadi juara dunia," aku pemain kelahiran 20 Oktober 2003 ini.

Hanif lolos ke tahap final di Kudus setelah sukses mengalahkan Jorgi Hutapea asal PB Silvia. Dalam pertandingan di GOR Bima, Senin (25/4) siang, Hanif menang 21-19, 21-14.

"Saya senang bisa merebut tiket ke tahap final audisi di Kudus. Semoga saja, saya nanti bisa menunjukkan permainan yang bagus," ujar Hanif.

Sementara Jorgi Hutapea mengakui, meski pun gagal lolos ke tahap final, dirinya tetap tidak putus asa. Dia berjanji akan berlatih kembali dan tahun depan mencoba mengikuti audisi kembali.

"Saya gagal di Cirebon. Tetapi semangat saya untuk menjadi pebulutangkis dengan prestasi besar tetap berkibar di dada," kata Jorgi.

Partai seru dan ketat untuk merebut satu tiket ke tahap final audisi terjadi ketika Muhammad Aldi Muldani asal Kurnia Sumedang bertemu Dhiyaa Vibian Ashar. Bertanding di laga terakhir,  Aldi akhirnya menang 21-19, 19-21, 21-19 dalam laga selama 64 menit.

"Senang banget, walaupun harus bersusah payah, tetapi saya paksakan main dan akhirnya alhamdulillah saya lolos," kata Muhammad Aldi Muldani, pemain kelahiran Sumedang 24 Mei 2002 yang kini duduk di kelas 2 SMP Negeri 3 Sumedang.

Pemain Yang Lolos Audisi di Cirebon 2016:

Putra U-13:

Gumelar (Mentari V Kool), Muhammad Danil Muftika Rahman (SBR), Muhammad Poetra Ajimas Oedin, Aufa Wikha Favian (Galaxy Badminton Academy)

Putri U-13:

Allycia Puri Astuti (Pancing Sembada), Agatri Wibowo (Rau Trade Center)

Putra U-15:

Hanif Rahman (PB Sulu), Farhan Apriciano Wibowo (PLCOB Cilegon), Zuhaeri Fahkri (PB Sulu), Muhammad Aldi Muldani (PB Kurnia Sumedang)

Putri U-15:

Amala Masyita (Mutiara Kedungwuni), Reysa Olivia Heryando

Super Tiket Tambahan: Shareef Fahd Basysyar (PB Wina Tunas Harapan)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini