TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 120 mahasiswa dan pelajar begitu antusias menyimak seluruh materi yang disampaikan para mentor dalam Pelatihan Jurnalistik Meliput Bulutangkis (PJMB) 2016.
Para peserta paling tidak sudah mencicipi sebagian sensasi bagaimana enaknya menjadi jurnalis spesialis bulutangkis.
Pelatihan berlangsung di Ruang Theater, Wisma Menpora, Kantor Menpora, Senayan, Jakarta, Sabtu (30/4). Dalam pertemuan pertama ini, peserta yang berasal dari 30 univeritas di Jabodetabek serta Bandung, Yogyakarta, dan Semarang diberikan materi tentang teknik-teknik jurnalistik, fotografi, tata letak, kinerja redaksi hingga jurnalistik televisi.
Dua mantan pebulutangkis nasional, Carmelita dan Adriyanti Firdasari hadir memberikan pembekalan seputar bulutangkis.
Dari sejarah, sistem dan aturan pertandingan, teknik permainan bulutangkis, hingga mempraktekkan cara memukul.
"Saya senang sekali bisa ikut mendukung PJMB. Semoga saja makin banyak mahasiswa yang menyukai bulutangkis dan bisa menulis untuk ikut memopulerkan cabang bulutangkis dengan menulis di blog, facebook, twitter, atau di media sosial lainnya," harap Carmelita dan Adriyanti.
Ketika membuka pelatihan, mewakili Ketua Pengprov PBSI DKI Jakarta Alex Tirta, Sekum Rachmat Setiyawan menymabut gembira pelaksanaan PJMB. Kegiatan untuk menambah ilmu mahasiswa dalam bidang jurnalistik bulutangkis ini akan banyak manfaatnya bagi kemajuan prestasi bulutangkis di Tanah Air.
Dalam pemaparan teori, teknik-teknik jurnalistik, pengamat bulutangkis Broto Happy W, mengajarkan bagaimana teknik-teknik wawancara, cara menulis, hingga bagaimana membuat sebuah tulisan atau laporan bulutangkis menjadi lebih berwarna dan menarik.
"Dalam urusan menulis, para mahasiswa ini sebenarnya mampu menuangkan gagasan atau ide-idenya dalam sebuah tulisan dengan baik. Saya lebih banyak berbagi tips bagaimana menulis bulutangkis lebih menarik, teknik-teknik wawancara, dan cerita soal pengalaman sebagai jurnalis yang lebih dari 20 tahun meliput cabang bulutangkis," paparr Broto Happy W, yang telah meliput Olimpiade, Asian Games, SEA Games, delapan kali putaran final Piala Thomas-Uber, tujuh kali kejuaraan Dunia, lima kali Piala Sudirman, serta puluhan turnamen penting di mancanegara itu.
"Ketika melakukan wawancara, terutama ketika menghadapi pemain yang baru saja kalah bertanding di sebuah turnamen, rekan-rekan mahasiswa perlu menerapkan teknik empati ," sambung Broto, yang juga komentator di banyak stasiun televisi ini.
Dalam pemaparan teknik-teknik fotografi, hadir dua pembicara, Umar Widodo dan Husni Yamin. Kedua pembicara ini juga memiliki pengalaman panjang dalam memotret kejuaraan bulutangkis.
Tak hanya teknik-teknik bagaimana mendapatkan foto bulutangkis yang bagus dan layak dimuat, para peserta PJMB juga dibimbing langsung untuk memotret kegiatan bulutangkis. Dengan dibantu para model enam pebulutangkis asal klub Exist, kegiatan ini makin membuka wawasan mahasiswa dalam memotret.
"Yang pasti, jangan sungkan dan takut untuk belajar dan mencoba. Teruslah belajar memotret lama-lama teman-teman mahasiswa ini juga akan mampu menghasilkan karya yang bagus," pesan Umar Widodo, fotografer Harian Superball.
"Saya lihat dari sisi peralatan peserta pelatihan, kameranya sudah representatif untuk memotret bulutangkis. Hanya mereka memang belum sering memotret kegiatan bulutangkis. Makanya harus terus diasah agar kemampuannya makin terasah dan hasilnya bagus," tambah Husni yang fotografer Harian Olahraga Topskor ini.
Dalam pelatihan yang didukung penuh Kemenpora, Pengurus provinsi PBSI DKI Jakarta, Yayasan Pembangunan Jaya Raya, dan Flypower ini, peserta juga diberikan materi tentang kinerja redaksi oleh Ray Sumarwoto (wartawan senior SIWO PWI Jaya), tata letak di media oleh Eko Pranoto, serta jurnalistik televisi dari Sambodo, Manager Produksi RCTI.
Berbeda dengan pelatihan yang lain, PJMB akan memberian pengalaman langsung untuk meliput. Sebanyak 120 peserta tersebut akan dibagi dalam berbagai kelompok untuk meliput langsung kejuaraan bulutangkis Sirkuit Nasional Jakarta Terbuka di GOR Asia Afrika, Senayan, Jakarta, 2-7 Mei 2016. Karya-karya mereka akan dipajang dan menjadi buletin.
Acara makin meriah dengan gim-gim dengan hadiah kaus original dari para penghuni Pelatnas Cipayung dan mantan pemain ternama lainnya.