Kaderisasi yang bagus, katanya lagi, merupakan hasil sebuah diskursus atau komunikasi yang baik di internal PBSI.
Meski Tim Thomas dan Uber belum berhasil memboyong piala, ia optimistis dengan kaderisasi yang baik masih ada harapan untuk dua tahun ke depan serta Olimpiade 2016.
"Kami titip lumbung emas olimpiade dari bulu tangkis. Bukan meremehkan cabang olahraga lain, tetapi rasanya tidak elok kalau bulu tangkis tidak bawa emas. Jangan kejadian Olimpiade London terulang," ujar dia pula.
Pemerintah juga mendorong PBSI untuk melakukan pembinaan usia dini dan mencari bibit-bibit secara jeli dari berbagai klub, terutama untuk pemain tunggal.
Kapten Tim Thomas Indonesia 2016 Hendra Setiawan menilai para pemain muda yang turun di turnamen beregu itu telah mengeluarkan kemampuan terbaik, tetapi memang memerlukan jam terbang lebih.
Sedangkan Kapten Tim Uber Greysia Polii menilai mental tanding para pemain muda perlu diperkuat karena tekanan dalam turnamen beregu lebih kuat dibanding turnamen perorangan.
"Pemain-pemain muda dalam tim kami perlu menambah keberanian dan kepercayaan diri. Mental tanding mereka perlu diperkuat," kata dia lagi. (Tribunnews/mba/ant)
Skuat Indonesia di Olimpiade
- Tommy Sugiarto (tunggal putra)
- Linda Wenifanetri (tunggal putri)
- Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan (ganda putra)
- Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari (ganda putri)
- Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (ganda campuran)
- Praveen Jordan/Debby Susanto (ganda campuran)