TRIBUNNWS, COM. JAKARTA - Pengurus Besar Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PB PTMSI) 2016-2020 yang diketuai oleh Ir.H.Lukman Edy, M.Si, memastikan menggelar rapat kejuaraan nasional (kejurnas) dan rapat kerja nasional (rakernas) pada 27-31 Juli mendatang di Pekanbaru, Riau.
Kejurnas tepatnya dilangsungkan 27-31 Juli, diharapkan dapat diikuti seluruh Pengprov PTMSI di 34 daerah, sebagai ajang uji coba atau pemanasan menjelang penampilan para petenis meja terbaik dari seluruh daerah di PON XIX/2016, September di Jabar.
Rakernas dilaksanakan dua hari, 30-31 Juli, untuk menetapkan program kerja setahun mendatang, baik dalam atau luar negeri. "Banyak event yang tentunya harus diikuti atlet-atlet terbaik Tanah Air," demikian antara lain disampaikan Ketua Umum PB PTMSI 2016-2010, Lukman Edy, dalam rapat pengurus menyambut gelaran kejurnas dan rakernas 2016, Jumat (27/5) sore di Senayan, Jakarta.
Dalam rapat yang diikuti oleh Wakil Ketua Umum PB PTMSI Mayjen TNI Dody Usodo Hargo S, S.Ip, MM, serta Anton Suseno, salah satu ketua, dan Sekjen Robert Hermawan itu, ditetapkan pula jajaran panitia kejurnas dan rakernas.
Rapat juga membahas permasalahan yang masih terjadi di beberapa daerah, yang tak bisa dilepaskan kaitannya dengan dualisme yang melanda tenis meja nasional.
Tenis meja saat ini masih terbelah dua. Selain PB PTMSI 2016-2020 yang diketuai oleh Lukman Edy, masih ada PP PTMSI pimpinan Oegroseno. Kepengurusan PB PTMSI pimpinan Lukman Edy, yang menggantikan kepengurusan Marzuki Alie oleh Munaslub pertengahan April 2016 lalu, direstui oleh pimpinan KONI Pusat.
Sementara, kepengurusan PP PTMSI pimpinan Oegroseno sebelumnya berafiliasi dengan Komite Olimpiade Indonesia (KOI) semasa diketuai Rita Soebowo. Restu yang diberikan oleh Rita Soebowo pada 2014 itu juga disebabkan oleh adanya disharmonisasi dengan pimpinan KONI Pusat.
Namun, KOI kini sudah berganti pimpinan, Rita Soebowo sudah digantikan oleh Erick Thohir. Kepengurusan PB PTMSI Lukman Edy tetap mengharapkan pimpinan KOI lebih bersikap arif. tb