TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peraih perunggu Olimpiade London 2012, Eko Yuli Irawan tetap menjadi yang terbaik pada Seleksi Nasional (Seleknas) Angkat Besi Olimpiade Rio de Jeneiro, Brasil 2016 yang digelar di Pintu Kuning Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Jakarta, Sabtu (4/6).
Tampil di kelas 62kg, Eko Yuli yang baru sembuh dari cidera kaki berhasil membukukan total angkatan 320 kg (143kg Snatch dan Clean & Jerk 177 kg).
Sedangkan. M Hasbi yang juga atlet pelatnas ini membukukan total angkatan 305 kg (135kg Snatch dan 170kg Clean & Jerk).
Total Angkatan Eko itu masih jauh dari total angkatan lifter andalan China yakni 330kg (Snatch 150kg dan Clean & Jerk 180kg).
"Tadinya, saya sudah mencoba melakukan angkatan Snatch 147kg tetapi gagal. Ini karena saya baru sembuh total dari cidera kaki. Tetapi, saya yakin dalam waktu sebulan bisa mengejar ketertinggalan sekaligus menyamakan total angkatan yang diraih lifter China yakni 150kg Snatch dan 180kg Clean & Jerk. Di Rio nanti, saya memang menargetkan medali emas," ungkap Eko usai pertandingan.
Dalam seleknas yang akan dijadikan acuan untuk menentukan lifter yang akan memperkuat Tim Angkat Besi Olimpiade itu juga tampil lifter daerah.
Seleknas yang dihadiri Ketua Satlak Prima, Ahmad Soetjipto ini diikuti 11 lifter putra dan 6 lifter putri. Dari jumlah tersebut hanya empat yang berasal daerah. Sedangkan sisanya adalah atlet pelatnas.
Di kelas 56 kg. Atlet asal Kalimantan Timur, Angga R mampu membukukan total angkatan 245kg (115 snatch dan 130 clean & jerk).
Selanjutnya atlet pelatnas M Furkon yang mampu mengangkat beban 265 kg (120 snatch dan 145 clean & jerk) dan Jadi Setiadi membukukan angkatan 247 kg (117kg Snatch dan 130kg Clean & Jerk).
Untuk kelas 69kg, Ketut A membuat kejutan.
Atlet asal Bali ini mampu membukukan total angkatan 325kg dan lebih unggul dibandingkan andalan Indonesia di kelas ini yaitu Triyatno yang hanya membukukan total angkatan 318 kg.
Sedangkan atlet pelatnas lainnya yaitu Deni membukukan total angkatan 315 kg.
Di kelas 85kg, ada dua atlet yang bersaing yaitu M Zul Ilmi asal Aceh yang mampu membukukan total angkatan 303 kg dan atlet pelatnas Imam J mampu membukukan total angkatan 322 kg.
Dalam seleksi ini atlet Kaltim Edi Kurniawan yang turun dikelas 77 kg juga bersaing, namun atlet ini hanya mampu mengangkat bebas 180 kg untuk clean & jerk saja. Sedangkan angkatan snatch semuanya gagal.
Sedangkan untuk putri, Lisa S menjadi yang terbaik dikelas 48 kg setelah membukukan total angkatan 176 kg. Sedangkan Sri Wahyuni hanya 86 kg.
Begitu juga dengan Sinta Dharmariyani yang turun di kelas 63 kg hanya membukukan total angkatan 85 kg.
Persaingan ketat terjadi di kelas 53 kg. Dua atlet yaitu Dewi Safitri dan Syarah bersaing sejak awal. Namun Syarah lebih unggul setelah membukukan total angkatan 193 kg.
Dan Dewi terpaut 2 kg yaitu 191 kg. Dan untuk satu atlet daerah yang juga bertanding adalah Diah yang turun dikelas 69 sukses membukukan total angkatan 220 kg.
Sebelum bertolak menuju Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Brazil, 5-21 Agustus 2016, Tim Amgkat Besi akanelakukan latihan di Capetown, Afrika Selatan.
Direktur Performa Tinggi (HPD) Angkat Besi, Alamsyah Wijaya mengatakan, hasil yang dicapai lifter pelatnas sudah cukup baik.
"Cukup baik hasilnya karena para lifter telah menunjukkan perkembangan prestasi," ujarnya.
Hal yang senada juga dilontarkan konsultan angkat besi asal Mauritius, Aveenash Pandoo.
"Tim ini sedang menjalani proses dan berada di trek yang benar. Kami akan memaksimalkan waktu dua bulan sebelum olimpiade," katanya.