TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim Indonesia akan menjamu Sri Lanka pada babak relegation play-off Piala Davis Grup II Zona Asia/Oseania di Stadion Tenis Gelora Manahan Surakarta, 15-17 Juli.
Tim tuan rumah mengincar kemenangan agar bisa terhindar dari jurang degradasi pada perebutan piala lambang supremasi tenis beregu putra dunia itu.
“Harapan kami, Indonesia bisa mengalahkan Sri Lanka dalam pertandingan di Solo nanti. Kami yakin, Indonesia mampu tetap bertahan di Piala Davis Grup II Zona Asia/Oseania,” ucap Ketua Umum PP Pelti, Wibowo Suseno Wirjawan.
Kedua negara harus menjalani laga play-off karena menderita kekalahan pada pertarungan babak pertama, 4-6 Maret lalu. Ketika itu, tim Merah Putih tak kuasa mengadang keunggulan Vietnam 2-3 dalam laga yang juga berlangsung di Surakarta. Sementara itu dengan skor serupa, Sri Lanka harus mengakui ketangguhan tuan rumah Thailand.
“Ini ibarat partai hidup-mati bagi tim Piala Davis Indonesia, jadi kami mohon dukungan dari seluruh elemen bangsa, khususnya pecinta tenis di tanah air,” papar Maman Wirjawan di Sekretariat PP Pelti di kawasan Widya Chandra, Jakarta, Jumat (17/6).
“Tak lupa, kami mengharturkan terima kasih yang tak terhingga kepada Pemerintah Kota Surakarta dan Pelti Solo yang telah bersedia kembali menjadi tuan rumah pertandingan penting ini,” sambung Ketua Bidang Pertandingan PP Pelti, Susan Soebakti yang akan menjadi Direktur Turnamen laga tersebut.
Persiapan Tuan Rumah Demi misi memenangi laga relegation play off, tim Piala Davis Indonesia pun melakukan pembenahan. Selepas kekalahan dari Vietnam, PP Pelti telah melengserkan posisi head coach Roy Therik. Sebagai pengantinya adalah Andrian Raturandang, petenis nasional era 1990-an.
“Hanya sedikit waktu tersisa, PP Pelti tak mungkin melakukan perubahan radikal. Hanya kursi pelatih kepala yang kami ganti, sementara anggota tim tetap. Andrian Raturandang bukan orang baru karena sebelumnya telah membantu Roy menangani petenis putra,” tutur Maman Wirjawan.
Sebagai persiapan menghadapi Sri Lanka, skuad tim Piala Davis Indonesia telah mengikuti serangkaian turnamen internasional ITF Pro Circuit yang menyediakan hadiah total 10.000 dollar AS. Christopher Rungkat dan David Agung Susanto serta Aditya Hari Sasongko melawat ke Chandigarh dan Jassowal, India.
Bahkan, Christo pun sempat mengikuti turnamen berlevel lebih tinggi di Andijan dan Namangan, Uzbekistan yang berhadiah total 25.000 dollar AS.
Sedangkan Sunu Wahyu Trijati yang tak memiliki peringkat dunia mengikuti seri turnamen nasional Thailand di Bangkok.
“Sejauh ini, hasilnya positif. David berhasil masuk final di turnamen minggu pertama di India. Christo, meski sempat terganggu cedera, bisa masuk semi final di Uzbekistan,” papar Andrian Raturandang tentang kiprah petenisnya.
Saat ini, Christopher Rungkat dkk tengah berada di Hong Kong. Sejak pekan silam, tim besutan Andrian Raturandang itu menjalani tiga seri turnamen Hong Kong 10K Men’s Futures yang berlangsung di Stadion Tenis Victoria Park.
“Selain tunggal, fokus tim di Hong Kong adalah menjajal komposisi sektor ganda. Minggu lalu Christo dengan David, sedangkan minggu ini David dengan Sunu. So far so good, meski kedua pasangan kandas di babak pertama,” tutur Andrian.
Di kubu lawan, Sri Lanka tak bisa dipandang sebelah mata karena kendati tidak memiliki petenis yang aktif di kompetisi internasional perorangan namun sarat pengalaman bertanding di Piala Davis.
Pada laga babak pertama di Bangkok, Maret lalu, Harshana Godamanna mengejutkan tuan rumah Thailand setelah berhasil mencuri angka pada partai pembuka.
Selain itu, Sri Lanka juga telah empat tahun berturut-turut sanggup lolos dari lubang jarum, tetap bertahan di Grup II Zona Asia/Oseania.
Harshana Godamanna dkk selalu berhasil memenangi laga play-off baik saat tampil di kandang sendiri maupun bila harus memainkan pertandingan tandang. Termasuk diantaranya ketika membungkam tuan rumah Vietnam 3-2, April 2014.
“Kami yakin bisa mengalahkan Sri Lanka, tidak sekadar menang 3-2 tapi 5-0. Targetnya, tim Piala Davis Indonesia bisa tetap bertahan di Grup II Zona Asia/Oseania,” tekad pelatih Andrian Raturandang yang juga akan bertindak sebagai non-playing captain tim Piala Davis Indonesia.