News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Maria Sharapova Batal Ikut Olimpiade

Penulis: Danang Setiaji Prabowo
Editor: Husein Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petenis Maria Sharapova saat konferensi pers mengenai kasus doping yang menimpanya.

TRIBUNNEWS.COM - Maria Sharapova batal mengikuti Olimpiade 2016 yang berlangsung di Rio de Janeiro, Brasil, bulan depan. Hal itu dikarenakan keputusan banding antara dirinya melawan Federasi Tenis Internasional (ITF) ditunda hingga bulan September.

Bulan Juni lalu, ITF menjatuhi hukuman larangan bertanding selama dua tahun bagi Sharapova karena kasus penggunaan meldonium yang dianggap sebagai doping sejak 1 Januari 2016. Hukuman ini membuat Sharapova baru bisa kembali bertanding pada Januari 2018. Saat itu, usia Sharapova sudah hampir menginjak 31 tahun. Petenis asal Rusia ini pun menegaskan akan mengajukan banding atas hukuman yang dijatuhkan kepadanya.

"Saya tidak bisa menerima skorsing dua tahun yang tidak adil. Saya akan segera mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS)," ujar Sharapova seperti dilansir Mirror.

Seperti dilansir Daily Mail, demi bisa bermain di ajang Olimpiade, Sharapova tadinya berharap bisa mendengar putusan CAS mengenai kasusnya pada 18 Juli. Tanggal itu merupakan batas waktu bagi tim untuk menentukan nama pemain yang akan berangkat ke Brasil.

Namun karena ITF dan pihak Sharapova membutuhkan waktu tambahan untuk mempersiapkan kasus tersebut, dan karena adanya jadwal yang berbenturan, CAS menyatakan putusan baru akan dibacakan pada 19 September. Hal itu membuat Sharapova tak bisa bermain di ajang Olimpiade, dan turnamen Grand Slam terakhir tahun ini, Amerika Terbuka, andai bandingnya dikabulkan oleh CAS.

Adapun Sharapova sempat menulis sendiri argumennya mengenai hukuman larangan bertandinga yang dijatuhkan padanya lewat akun Facebook. Berikut pernyataan lengkapnya:

"Hari ini dengan keputusan skorsing selama dua tahun, pengadilan ITF secara bulat menyimpulkan bahwa apa yang saya lakukan tidak disengaja. Pengadilan menemukan bahwa saya tidak mencari pengobatan dari dokter saya yang bertujuan untuk meningkatkan performa. ITF menghabiskan banyak waktu dan sumber daya untuk membuktikan bahwa saya sengaja melanggar aturan antidoping dan pengadilan menyimpulkan saya tidak sengaja.

Kalian perlu tahu bahwa ITF meminta pengadilan menskorsing saya selama empat tahun. Skorsing yang bisa dijatuhkan pada pelanggaran yang disengaja. Dan pengadilan menolak argumen ITF.

Ketika pengadilan menyimpulkan dengan benar bahwa saya tidak dengan sengaja melanggar aturan antidoping. Saya tak bisa menerima skorsing dua tahun yang tidak adil. Pengadilan, yang anggotanya dipilih oleh ITF, sependapat bahwa saya tidak melakukan kesalahan apapun secara sengaja.

Namun mereka berusaha mencegah saya bermain tenis selama dua tahun. Saya akan segera mengajukan banding atas putusan skorsing ini ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS)

Saya rindu bermain tenis dan merindukan fans saya yang luar biasa, yang terbaik dan fans paling loyal di dunia. Saya telah membaca surat kalian. Saya sudah membaca posting kalian di media sosial. Cinta dan dukungan kalian membuatku bisa melalui hari-hari yang berat. Saya berniat tetap berpegang teguh pada apa yang saya yakini benar, dan itu sebabnya saya akan berjuang demi bisa kembali ke lapangan tenis sesegera mungkin,".

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini