News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ajang Daihatsu Astec Open Seri III di Surabaya Penuhi Target Alan Budikusuma

Editor: Toni Bramantoro
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Alan Budikusuma.

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Ajang Daihatsu Astec Open Seri III di Surabaya, Jawa Timur, 27-30 Juli, berjalan sesuai harapan. Jumlah peserta benar-benar membludak. 

Alan Budikusuma selaku penggagas turnamen ini terlihat sangat sumringah.

"Saya memang sumringah. Ini wajar karena target peserta terpenuhi. Begitu pula, target penonton. Saya rasa pihak Daihatsu sebagai sponsor utama gelaran juga puas sekali," kata Alan.

Tak kurang dari 520 peserta berjibaku di GOR Sudirman yang terletak di Kawasan Perniagaan Galaxy di Surabaya. Yang mengagumkan, mereka tak sekadar hadir dan bertanding, tetapi sangat terlihat jelas mereka memang telah mempersiapkan diri secara matang.

Seperti yang dilakukan oleh Fajariyanto. Atlet kelahiran Lampung 17 tahun silam ini turun di nomor Tunggal Taruna Putra. Hasilnya sangat memuaskan. Pemain klub PPLP Galaxy, Surabaya, ini menjadi juara dengan mengalahkan musuh bebuyutannya, Dimas Aji, dari klub Hiqua Wima, di final.

"Saya memang mempersiapkan khusus untuk turnamen ini karena ini yang pertama di Surabaya. Grand Final nanti mainnya juga di Jakarta membuat saya makin ambisius untuk juara," ucapnya.

Fajariyanto hanya salah satu dari sejumlah pemain muda yang memperlihatkan potensi besar, tetapi belum mendapat kesempatan menjuarai turnamen tingkat nasional. Juara di Daihatsu Astec Open 2016 menjadi peluang terbesarnya untuk meraih mimpi juara di level nasional.

Memberi jalur untuk berprestasi di tingkat nasional kepada para pebulutangkis lokal memang menjadi tujuan Daihatsu Astec Open 2016. Tak ayal, Alan dan Susy Susanti, pemilik apparel perlengkapan olah raga bulu tangkis nasional Astec, puas karena sejauh ini sasaran tersebut tercapai.

Selalu tercapainya target minimal 500 peserta di tiga seri yang sudah digelar menjadi indikasi bahwa Daihatsu Astec Open 2016 memang sangat membantu atlet-atlet daerah mengaktualisasikan diri mereka.

"Jumlah peserta 520 lebih dari kurang lebih 60 klub. Penyelenggaraannya jauh lebih baik. Memang kami menyadari masih ada beberapa hal yang kurang, tetapi itu hanya berupa hal teknis yang kecil," jelas Alan.

"Kami masih terus belajar agar ke depannya bisa lebih baik lagi. Yang pasti pada seri berikutnya di Solo, 24-27 Agustus, kami bisa jauh lebih baik lagi," imbuhnya.

Ketatnya persaingan di Surabaya bisa terlihat dari tak adanya klub yang mendominasi podium juara. Dari 14 nomor, ada tiga tim yang merebut dua gelar, yakni Hiqua Wima, Suryanaga Mutiara Timur, dan PPLP Galaxy. Sisanya dibagi rata ke Tjakrindo Masters, PPLP Jatim, FIFA Badminton Club, Maestro, Sinar Pratama, Spartan, Semen Gresik, dan Malaysia.

Khusus di Surabaya ini, hadir lima pemain dari Malaysia. Mereka memang diundang khusus oleh Pengurus Provinsi Persatuan Bulutangkis Indonesia (Pengprov PBSI).

Dua dari lima pemain itu sukses melaju hingga final, tetapi hanya satu yang menjadi juara, yaitu M. Saqieem yang bermain di nomor Tunggal Remaja Putra. Ia menggebuk tunggal belia Indonesia, Benito Putra Ananta, dari klub Pemuda Surabaya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini