TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kontingen Jawa Barat ditargetkan oleh Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan atau biasa disapa Aher jadi juara umum pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016 di Jawa Barat 17–29 September 2016.
Target tersebut menurut Aher bukan muluk-muluk, jika bercermin pada capaian pada PON XVII lalu di Riau--saat itu Jabar menjadi runner up, di bawah DKI Jakarta.
"Alhamdulillah di POM Riau, kita runner up setelah DKI Jakarta. Beda kita 6 emas dengan DKI," ujar Aher bertandang ke markas besar (Mabes) Tribunnews.com dan Wartakota di Palmerah, Jakarta, Rabu (3/8/2016).
Dengan persiapan yang jauh lebih maksimal dan bonus sebagai tuan rumah, menurut Aher, target juara umum di PON diharapkan tidak meleset.
Ketika ditanya mengenai cabang olahraga mana yang menjadi tumpuan atau prioritas mendulang medali, Aher enggan membocorkannya.
"Itu rahasia. Karena kalau bocor nanti bisa tak mulus target kita ini," jelasnya.
Terkait bonus bagi atlet Jabar yang berprestasi mempersembahkan medali, Aher pastikan akan diberikan.
Namun dia masih merahasiakan jumlah bonus yang disiapkan Pemprov Jabar bagi atlet berprestasi dalam PON mendatang.
"Juara dulu la. Kalau berprestasi tidak mungkin tidak kita hargai," tuturnya.
Dia hanya memberikan klu bahwa bonus akan diberikan lebih tinggi ketimbang bonus pada PON di Riau.
Dia jelaskan, bonus Rp 100 juta ditambah rumah diberikan kepada atlet berprestasi memperoleh emas pada PON Riau.
"Untuk PON 2016 ini, juga pasti ada dan akan lebih baik dan tinggi," kata dia.
"Tapi yang juga penting itu perhatian kepada atlet yang tidak lagi menjadi atlet. Perhatian bagi mereka juga sudah kita siapkan," jelasnya.
Sebelumnya Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Barat juga optimistis akan mampu meraih juara umum dalam PON XIX yang akan digelar di 16 kota/kabupaten di Jabar.
Ketua Umum KONI Jabar, Ahmad Saefudin mengatakan, saat ini hampir 100 persen kontingen provinsi peserta PON XIX/2016 sudah berada di Jabar untuk memantau kekuatan kontingen tuan rumah. Bahkan tidak sedikit para atletnya berlatih bersama atlet Jabar di lokasi yang sama.
"Seperti di Dayung, yang latihan di Cipule maupun di Purwakarta tidak hanya tim Dayung Jabar, tapi ada juga tim provinsi lain. Kita tidak masalah soal itu karena kemampuan atlet itu tidak bisa diukur hanya dalam beberapa hari atau beberapa pekan saja. Tapi ini proses yang panjang," ujarnya saat ditemui di Gedung KONI Jabar, Jalan Pajajaran, Sabtu (16/7/2016).
Ahmad pun cukup yakin dengan kemampuan atlet Jabar yang terus mengalami peningkatan dari setiap proses latihan yang dilakukan.
Bahkan kata dia, kemampuan atlet dari sisi teknik dan fisik, terus didukung dengan pemenuhan kebutuhan atlet hingga dukungan moril melalui suntikan semangat dan doa.