Laporan Wartawan Tribunnews.com, Deodatus Pradipto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Jalang panjang harus ditempuh Tontowi Ahmad, pebulutangkis Indonesia nomor ganda campuran sampai sebesar seperti sekarang ini.
Jasa besar sang ayah, Muhamad Husni Muzaitun tak bisa dilepaskan. Husni turut membentuk Tontowi. Hasil kerja kerasnya berbuah manis. Pasangan Liliyana Natsir itu meraih medali emas di Olimpiade Rio 2016, Rabu (17/8/2016), setelah mengalahkan Chan Peng Soon/Goh Liu Ying di final.
“Jasa bokap lebih dari sekadar besar,” tutur pria yang akrab disapa Owi dalam sebuah perbicangan dengan Tribunnews.com, Kamis (13/3/2014).
Agar putranya benar-benar serius menekuni bulutangkis, Husni membangun gedung olahraga di belakang tokonya. Fasilitas penunjang ini untuk mendorong Tontowi giat berlatih.
“Bokap membangun GOR kecil di belakang tokonya. Dulu saya dilatih bokap di sana,” imbuh Owi.
Pebulutangkis ganda campuran Indonesia itu mengaku sewaktu kecil dia kerap malas berlatih bulutangkis. Minat Tontowi terhadap bulutangkis semakin besar selepas bangku SLTP.
Sepanjang karier profesionalnya, Owi sudah meraih 20 gelar juara di level internasional, delapan di antaranya diraih di turnamen tingkat Super Series, tiga gelar di All England dan India Open.
Harus diakui darah bulutangkis Owi mengalir dari ayahnya. Dulu, sewaktu nyantri di Pondok Modern Darussalam Gontor, Husni sudah jago bulutangkis.
"Dulu sewaktu di Gontor, enggak ada yang berani melawan nomor satu. Maaf, ini bukan takabur," Husni mengenang peristiwa di Gontor sambil tertawa kepada Tribunnews.com, Jumat (19/8/2016).
Husni, istrinya Masruroh, dua anak dan keponakan Owi, bersyukur usai menyaksikan langsung pasangan Owi/Butet meraih emas cabang bulutangkis nomor ganda campuran.
HORMAT - Orangtua Tontowi Ahmad, Muhammad Husni Muzaitun dan Masruroh, anaknya (tak terlihat) bersama keponakan Tontowi hormat ketika lagu Indonesia Raya berkumandang setelah pasangan Owi/Butet mendapat emas di cabang bulutangkis nomor ganda campuran Olimpiade Rio 2016. Mereka juga sujud syukur di rumahnya, Desa Kalianda, Kecamatan Sumpiuh, Banyumas, Jawa Tengah, Kamis (18/8/2016) dini hari. SATELIT POST/ANANG FIRMANSYAH
Ketika Owi/Butet bertanding, Husni dan keluarga menonton mereka dari layar televisi di rumah. Mereka sujud syukur usai kemenangan pasangan ini.
Saat lagu Indonesia Raya berkumandang menyusul peraihan medali emas Owi/Butet, Husni dan keluarganya memberikan hormat sambil menghadap televisi.
Tak sedikit teman-teman di Gontor angkatan 75 memberi ucapan selamat kepada Husni untuk kemenangan Owi/Butet. Sebelum pertandingan, muncul ajakan menonton Owi.
"Alumni di grup WhatsApp 75 banyak sekali memberi selamat. Muncul ajakan ayo para Gontoriyun mendukung Owi, meski bukan alumnus Gontor. Tapi ayahnya alumnus Gontor," beber Husni.